Thursday 28 March 2013

[Twoshoot] When can you love me? - Chapter 1





Author : Park Yeon
Title : When you can love me? – Chapter 1
Cast : Cho Kyuhyun (SJ), Choi Sooyoung (SNSD), Seo Joo Hyun (SNSD)
Sub-Cast : Choi Siwon (SJ), Choi Sulli (Fx), Choi Minho (SHINee), others.
Genre : Family, Married Life, AU.
Song : Ailee – “Heaven”
           Song Ji Eun – “Take Care of Us”
Length : Twoshoot
Rating : PG-17
Summary : ribet ah, baca aja sendiri. #Authorpelit
*****************************************************************************
-Chapter 1-
Kyuhyun POV
Keluargaku telah sampai di kediaman keluarga Choi. Entah kenapa aku diajak kesini. Padahal aku Memiliki janji dengan Seohyun malam ini. Tapi terpaksa pertemuanku dan Seohyun malam ini, Batal.
“Ah…kyuhyun-ssi makin tampan ya….” Ujar Nyonya Choi padaku. Aku hanya tersenyum.
“Gomaseupnida,”
“Ahaha…aku juga tidak sabar melihat perkembangan Sooyoung. Dia pasti makin cantik selama dia disini. Ah, kami rindu dengannya. Appa kyuhyun terlalu sibuk di Nohwon, jadi tidak sempat ke busan,” tambah Eomma.
Sooyoung? Siapa itu Sooyoung?
“Oh ne! sooyoung! Aigo, mereka lama sekali. Anak-anak! Ayo turun!! Tamu kita sudah datang!!” teriak Nyonya Choi. Aku semakin penasaran. Siapa itu…Sooyoung?
“NE EOMMA!!”
Tak lama dari tangga turun 2 yeoja dan jug satu namja. Cham! Sebenarnya apa maksud eomma dan appa menyuruhku kesini??! Dan sepertinya…aku pernah mendengar nama ‘sooyoung’!
“wah, kyu, lihatlah! Dia makin cantik!” ujar ahra noona.
“yang mana?”
“itu…yang di tengah. masa kau tidak ingat?? Dia kan yeoja yang sering belajar denganmu waktu SD,”
Aku mengerut kening. Maksud noona itu apa sih?? Perasaan aku tidak pernah berteman dengannya waktu kecil deh!
“aku lupa,”
“yah…! Itu lho! Yang dulu sering bermain air bersama denganmu di kolam belakang rumah..! Waktu masih SMP! Dan juga….Yang sering menasehatimu! Yang sering main pesta bantal bersamamu dan juga sering loncat-loncat di atas ranjang denganmu! Oh! Bahkan ranjangnya sampai jebol!” celoteh noona lagi.
“ah, lupakan saja,”
*
*
*
Author POV
Kedua keluarga asik mengobrol. Sedangkan kyuhyun dan sooyoung hanya hening di tempat. Dan mereka pun akhirnya baru tau bahwa ternyata mereka, di jodohkan!
Terutama satu hal yang paling kyuhyun benci. Jika dia dan sooyoung menikah, mau dikemanakan seohyun?? Apalagi dia baru tau bahwa ternyata sooyoung BUTA.
*
*
*
Sooyoung POV
Aku sedang berada di kamar tepatnya berbaring di atas ranjang. Kamar yang terang namun gelap jika aku yang melihat. Bagaimana tidak??? Mataku kan buta.
Yah jika di ingat-ingat, hal itu memang menyakitkan. Tapi demi keselamatan kyuhyun oppa, aku rela menukarkan mataku dengannya. Karena sejak dulu aku selalu mencintainya! Aku tidak ingin dia kenapa-napa. Dia sempat amnesia, tapi juga buta! Apakah tuhan sudah tidak adil lagi padanya?? Tapi aku sekarang sudah senang, karena dia sudah bisa hidup normal. Meski mungkin dia tidak ingat aku.
*Flashback*
#saat sooyoung masih kelas 3 SMP#
Author POV
“kyu, karena orang tua sooyoung masih di Busan, nanti pulang sekolah jemput sooyoung di sekolahnya ara?”
“Arasseo eomma,”
*
Dari sebrang jalan, kyuhyun melihat sooyoung di depan pagar. Kyuhyun memanggil sooyoung namun sooyoung tidak mendengar. Akhirnya kyuhyun melewati jalan itu. Tapi saat sampai di tengah jalan, sebuah bus melaju kencang ke arahnya.
“OPPA!!” sooyoung yang melihat langsung berlari ke arah kyuhyun untuk menyelamatkannya. BRUK!!!!
Namun begitulah takdir. Kedua tubuh mereka terhampas dan terlempar beberapa kali sampai kepala kyuhyun menabrak dinding trotoar dengan kerasnya. Sedangkan sooyoung terpisah dengan kyuhyun. Bahkan sebuah motor yang ugal-ugalan kaget karena akan melindas sooyoung dan akhirnya, motor itu ke arah lain tapi motor itu malah jatuh terseret di dekat kyuhyun bahkan serpihan beling spion dari motor itu, ada yang masuk ke mata kyuhyun yang sebenarnya masih terbuka.
*mungkin sedikit aneh ya?*
*
“jadi dongsaengku buta?!!! Apa buta permanen?!!”
“tidak tidak. Dia tidak buta selamanya. Buta itu bisa di sembuhkan, asal mendapat donor dari orang yang sukarela atau donor dari mata jasad di rumah sakit ini. Tapi tidak ada salah satu keluarga yang mau menukarkan mata mayat anggota keluarga mereka pada satupun Pasien termasuk kyuhyun-ssi,”
“Mwo?” terdengar suara sooyoung. Ternyata dia mendengar perkataan dokter itu dan bahkan dia melepas infuse di tangannya.
“tidak hanya buta. Kyuhyun-ssi kemungkinan besar akan mengalami lupa ingatan setelah dia bangun dari komanya,”
“o..oppa,” lirih sooyoung. Dia meratapi nasib kyuhyun. Buta dan amnesia?? Siapa orang yang tidak menderita akan hal itu.“mataku…mataku! Dokter! Lihatlah! Mataku masih dapat di gunakan! Mataku normal!!! Mataku pasti dapat di tukarkan ke dia dokter!! Ku mohon tolong dia!!”
“Ah, tapi Bagaimana denganmu soo?? Dan Bagaimana jika orang tuamu tau??” tanya eomma kyuhyun tidak yakin.
“ne noona. Pikirkan baik-baik, eomma dan appa pasti tidak setuju,” lanjut minho yang saat itu masih berumur 11 tahun.
“aniya!! Ahjumma…ku mohon…apa kau ingin kyuhyun oppa menderita?? Dia amnesia dan tidak dapat lagi melihat!! Ahjumma…ahjussi…ku mohon…! Berikan aku kesempatan kyuhyun oppa membantunya…!”
“tapi jika keluargamu yang lain tau, maka mereka pasti membenci keluarga kami sooyoung-ah,” kata ahra.
“ani. Bilang saja aku memang buta! Tidak perlu beritahu mereka!”
“eonnie…” lirih sulli yang saat itu kelas 4 SD. Sulli langsung memeluk sooyoung erat.
“noona, pikirkan matang-matang. Apa kau berencana mengubur impianmu? Bukankah noona sangat ingin melanjutkan studi ke Eropa?” lanjut Minho.
“Aku tidak perduli!”
“kau…benar akan menukarkan matamu?”
“Gurae!” jawab Sooyoung mantap.
Ternyata, besoknya ada panggilan tugas dari kantor appa kyuhyun untuk mempertugaskan Appa kyuhyun ke Nohwon sampai masa tugas di sana habis. Jadi kyuhyun dan ahra tentu harus ikut kedua orang tuanya itu.
Author POV-End
*Flashback End*
Aku Rasanya ingin menangis mengingat kejadian itu. Aku bahkan Memiliki firasat aneh setelah perjodohan tadi. Tadi di depan keluarga kami, kyuhyun berbicara dengan sopan dan sangat manis padaku. Tapi bisa saja terjadi kebalikan jika acara pernikahan itu terjadi! Dia bisa membenciku, membentakku, atau lebih parah lagi. Aku merasa kalimat kyuhyun tadi hanya di buat-buat, hanya palsu!
Aku kenal kyuhyun! Aku masih ingat suara manis khasnya! Suara aegyeonya! Suara cerewetnya! Aku masih sangat ingat. ‘oh, ne. sooyoung-ssi sangat cantik’, itu yang dikatakannya di depan keluarga kami tadi. Tapi nada yang di lontarkannya, jauh berbeda! Sangat jauh! Dia seperti terpaksa mengatakannya.
*
*
*
Kyuhyun POV
Pagi ini, aku dan eomma ke rumah sooyoung. Ck, membuang waktu saja bertemu dengan gadis buta! Jujur saja, semenjak aku di kenalkan dengan si sooyoung itu, banyak waktuku dengan seohyun terbuang!
“annyeonghassaeyeo,” seru eomma pada nyonya Choi yang berada di ruang tamu bersama dengan sulli.
“oh, annyeonghassaeyeo,” sambut Sulli dan Nyonya Choi tersenyum.
“oh, kyuhyun-ssi juga datang?” seru Nyonya Choi.
“oh, nde eomeonim,” jawabku berusaha tersenyum. Tentu saja senyum yang di buat-buat.
“ah….kyuhyun ingin mengajak sooyoung membeli cincin pernikahan dan jalan-jalan. Bukankah mereka sudah lama tidak jalan-jalan bersama?” tambah eomma membuatku terlonjak. Bukankah eomma mengajakku kesini hanya untuk sekedar bertemu sooyoung? Kenapa sampai bilang kalau aku akan mengajak sooyoung pergi jalan-jalan Apalagi…membeli cincin pernikahan??!
“guraeyeo? Betulkah itu kyu?” tanya Nyonya Choi padaku.
“hm? Oh, ne,”
“ya sudah. Sulli, panggil eonniemu ne?” seru Nyonya Choi pada Sulli.
“ne eomma,”
Aku hanya diam dan duduk di salah satu sofa. Dalam hatiku selalu saja mendumeli si sooyoung itu. Cih, dia hanya yeoja polos yang sama sekali tidak menarik!
*
*
*
Author POV
Mereka sampai di toko perhiasan. Saat sooyoung ingin turun turun dari mobil, tiba-tiba Kyuhyun langsung membentak Sooyoung ketus. “Yak! Siapa yang menyuruhmu turun?!”
Sooyoung terdiam. Dia mengurungkan niatnya. Mulutnya hanya tertutup tak mampu berbicara apa-apa. Kyuhyun mengamati jari sooyoung. Jari yang kecil pastinya.
“simpan tongkatmu itu! jangan membuatku malu didepan semua orang!! Orang pasti tidak akan mengira bahwa namja setampan aku jalan dengan gadis buta sepertimu!” bentak kyuhyun pedas. Sooyoung tak bergeming. Betul saja firasatnya selama ini, semenjak dia pergi, kyuhyun berubah banyak. Entah karena pergaulan atau amnesia.
Kyuhyun dan sooyoung keluar dari mobil. Kyuhyun langsung menggenggam kasar pergelangan tangan sooyoung lalu menariknya menuju toko perhiasan tersebut.
“ada yang bisa saya bantu?” tanya yeoja karyawan toko dengan ramah. Dan di bagian kanan baju yang dipakai yeoja itu terdapat tulisan ‘Kim Yoojin’.
“cincin pernikahan,” jawab kyuhyun singkat. Namun saat karyawan bernama yoojin itu ingin mengambilkan cincin pernikahan, tiba-tiba dia mengurungkan Sementara niatnya itu. Ia berbalik lagi ke arah kyuhyun dan sooyoung.
“Choi sooyoung?” tanya yoojin menyelidik.
“ng? joneun?” tanya sooyoung gelagapan.
“kau…Youngie kan?!” seru yoojin tersenyum lebar.
“ah…ne. kau…siapa?” tanya sooyoung heran, tentu saja dia tidak bisa melihat wajah yoojin. Dia kan buta.
“aish, kau ini. Kau berpura-pura tidak tau apa lupa ingatan…” goda yoojin. Kyuhyun berdecak kesal.
“sia-sia kau berbicara dengan gadis buta ini! Dia tidak mengenalimu karena tidak dapat melihatmu!” seru kyuhyun dengan nada yang cukup tinggi dan tentunya membuat yoojin shock.
“mwoya??! Hey jaga mulutmu! Kau pikir aku setan tembus pandang hah?!! Atau kau……Hey! Sepertinya aku pernah melihatmu!!” yoojin menatap kyuhyun penuh selidik. “AHA!!! Kau kan yang sering menjemput sooyoung waktu sooyoung masih SMP?!”
“yak!!! Aku baru kenal dengan dengan gadis buta ini jadi jangan mengada-ngada!!”
“jaga mulutmu!! Sooyoung tidak mungkin buta!! Iya kan, Soo?!! Hey betul kau tidak ingat aku?? Aku UEE, teman yang suka menyontekmu waktu kita dulu sebangku itu looooh!! Ahaha masa kau lupa sih…??”
“ah, ne, aku ingat,” jawab sooyoung tersenyum tipis. “tapi…aku memang buta,”
“MWOYA?!!” teriak Yoojin sampai hampir terjatuh menimpa kursi di belakangnya.
“kau memang tidak berubah dan tetap ceroboh,” kata sooyoung.
“ah…sooyoungie…bagaimana bisa kau___”
“Jangan saling curhat di depanku, Dasar bodoh! Dimana letak cincin pernikahan?!” potong kyuhyun geram.
“Ck! Anda tidak salah, TUAN!! Disini!” yoojin menunjuk ke bawah alias menunjuk box transparan panjang di depannya yang berisi beberapa cincin pernikahan.
“berikan aku yang ini,” seru kyuhyun tanpa harus repot memilih yang mana yang bagus atau yang buruk.
“oh aras___” kegiatan yoojin terhenti dan tidak jadi untuk mengambilkan cincin yang dipilih kyuhyun. “Hey Siapa yang akan menikah?”
“aku!” seru kyuhyun.
“WAAAAADD??! Dengan Sooyoungie…?!”
“aku memang akan menikah dengannya! Tapi ini bukan kemauanku! Cih, untuk apa aku menikah dengan gadis buruk sepertinya? Dan….berikan cincin itu!”
“YAK!!! Kau ini setan apa srigala setengah kodok?!! Ngomong pakai nerocos begitu! Dan ku peringatkan ya! Sooyoungie adalah gadis yang baik jadi awas jika kau menyakitinya!”
*
*
*
Beberapa minggu kemudian, Malam hari setelah beberapa jam Selesai pernikahan,
Keluarga Choi dan Keluarga Cho sengaja tidak memikirkan soal ‘rumah’ untuk kyuhyun dan Sooyoung. Mereka berdua cukup tinggal di kediaman keluarga Choi. Karena menurut keluarga choi maupun cho, sooyoung bisa lebih terbebani jika tinggal di rumah yang hanya ditempati oleh dia dan kyuhyun. Dan malam ini nyonya Choi dan Tuan Choi menyuruh kyuhyun dan sooyoung untuk tidur sekamar.
“oppa…” lirih sooyoung pada kyuhyun yang membelakanginya. Meski tidak melihat tapi dia dapat merasakan.
“wae??”
“Oh, Aku pikir kau sudah tidur…”
“cih! Memang mengganggu,”
“mian…”
“sudah kau tidur sana. Besok aku akan kuliah. Huh, untung saja teman-temanku tidak ada yang tahu kalau aku sudah menikah, Apalagi Denganmu,”
“oh, ara. Jalja oppa,”
*
*
*
“eo, kyuhyun-ssi, bisakah kau mengantar sulli dan minho ke sekolah mereka. Sulli di SMP Cheongnam dan Minho di SMA Gongwon,” seru Nyonya Choi disaat satu keluarga tengah sarapan bersama.
“oh, nde eomeonim. Sekolah mereka juga tidak jauh dari kampusku,”
“begitu? A…berarti tidak salah aku menyuruhmu. Mungkin sulli dan minho lebih nyaman pergi sekolah di antar kakak iparnya. Lagipula kalau appa mereka yang mengantar, nanti appa mereka terlambat ke kantor karena jarak kantornya jauh dengan sekolah minho dan sulli. Tidak apa kan?” jelas Nyonya Choi.
“ah, gureom. Sama sekali tidak masalah. Saat ini kita semua kan sudah keluarga,”
Minho menatap tajam ke arah kyuhyun. Dia merasa ada yang aneh dengan kyuhyun. Entah sikapnya atau apa. Minho seakan menantang kyuhyun, betulkah keluarga choi sudah dianggapnya keluarga???
*
*
*
Di perjalanan,
Kyuhyun menyetir mobil menuju sekolah sulli terlebih dahulu karena lebih dekat. Setelah dari sekolah sulli akan lurus ke sekolah minho melewati kampus kyuhyun, kemudian kembali ke kampus kyuhyun. Tapi sekarang mereka masih ada perjalanan menuju sekolah sulli.
“hyung, kau masih mengingat sooyoung noona?” minho membuka pembicaraan.
“ani. Sejak kapan aku mengenal Apalagi berteman dengan gadis buta,”
“YAK HYUNG!!!!! Apa kau tau?!! Sooyoung noona sangat mencintaimu!!!”
lalu kenapa?” tanya kyuhyun cuek sambil terus fokus menyetir.
“cih, aku pikir oppa adalah namja yang baik yang bisa membahagiakan sooyoung eonnie. Tapi nyatanya malah sebaliknya. Aku yang dongsaengnya bahkan lebih sakit hati jika kau yang menjadi pendamping hidupnya!” tambah sulli geram.
“kalian pikir aku mau dengan senang hati menikah dengan kakak kalian? Cih, aku bahkan sudah punya yeojachingu,”
“oh, begitu?! Sekarang kau pasti belum putus dengan yeojachingumu,” seru minho dingin.
“gurae. Dia yeoja pertama yang menarik perhatianku,”
“begitu?!! Lalu apa arti di masalalu?!!”
“apa maksudmu?”
*Flashback*
“annyeong soo-ah…!!” tiba-tiba kyuhyun datang mengagetkan sooyoung yang duduk ditaman.
“sudah beli minumnya? Atau kau bawa makanan ringan mungkin? Lihat wajahku oppa…aku lapar…”
“aku tidak menemukan toko. Jadi aku bawa ini!” kyuhyun menyerahkan setangkai mawar berwarna merah yang di cabutnya di depan taman tadi.
“yah masa aku di suruh makan bunga sih!!”
“ani ini untukmu,”
“tapi gunanya apa? Aish oppa mencabut bunga lagi ya?”
“tapi___”
“yak lihat itu mereka datang!” sooyoung menunjuk kedua dongsaengnya datang.
“Aish Oppa…!! Jogiyo!!” teriak Sulli karena minho meninggalkannya.
“makanya belajar lari cepat..!”
“Yak! Jelas saja larimu cepat! Kau kan jago olahraga! Apalagi kakimu panjang! Leher jerapah saja kalah!” gerutu sulli saat mereka berdua sudah sampai di tempat sooyoung dan kyuhyun.
“ah, lihat oppa…aku juga mau
kau memberiku bunga seperti yang di pegang sooyoung eonnie…bukankah romantis…?” rengek sulli menarik-narik baju minho.
PLETAK
“yak sadar. Aku ini oppa kandungmu. Lagian buat apa kau minta bunga begituan? Ujung-ujungnya juga kau bersin-bersin seperti kemarin,” Minho memukul kepala sulli.
“iya yah. Eh bukannya tidak boleh mengambil bunga di sekitar sini?
“tapi aku mengambilnya dan memberi ke sooyoung karena ini menandakan sebuah arti yang besaar!! Aku bermimpi…akan menjadi Kakak ipar kalian,” tambah Kyuhyun tersenyum lebar.
“ooh…begitu. YAK MWO?!! Lalu hyung bermimpi akan bulan madu begitu?!!
“CK!!! Dasar anak kecil pikirannya sudah macam-macam!!” gerutu kyuhyun pada minho.
“banyak omong. Bagaimana kalau ada yeoja lain yang menarik perhatianmu??” sambung Sooyoung mencibir. “aniya…aku jamin tidak ada satu pun yeoja yang menarik perhatianku, kecuali kau,” kyuhyun tersenyum manis.
“terserah,”
“hehehe, kau cemburu?”
“ani. siapa bilang? Weeek!!”
*Flashback-End*
“dimasalaluku tidak ada yang berarti. Bahkan tidak ada sooyoung,”
“huh!! Lihat saja nanti!! Jika kau sudah mengingatnya, maka kau akan menyesal!!” ancam sulli turun dari mobil karena memang sudah sampai.
*
*
*
Sooyoung POV
Eomma mengajakku jalan-jalan. Dia hanya sekedar mengajakku menonton acara musik di gedung seni saja. dan sekarang aku menunggu eomma di dalam. Eomma sedang membeli minuman.
“kau…” terdengar suara yeoja yang sepertinya berada di depanku.
“hm? Siapa?”
“kau mirip sooyoung eonnie,”
Aku mengkerut kening. “Bagaimana kau tau namaku?”
“sooyoung eonnie? Benarkah kau sooyoung eonnie? Eonnie…!!!” yeoja itu tiba-tiba memelukku.
“kau siapa?” tanyaku heran.
“eonnie tidak mengingatku? Aku Bomi! Dulu eonnie menolongku! Eonnie ingat??”
“oh, mian. Aku pikir siapa. Bomi, kau sudah besar Rupanya,”
Flashback
*sooyoung-1 SMP*
Aku berjalan keluar dari toko buku. Dasar kyuhyun oppa. Dia punya kaki, dia punya sepeda, kenapa tidak beli buku sendiri sih?
Aku menatap ke arah jalan raya. Ku lihat seorang anak perempuan sekitar 9 tahun dengan pakaian SD menyebrang ke jalan raya. Mataku juga tertuju pada sebuah mobil yang hendak menabraknya. Tunggu dulu!! Menabrak?!!
“dongsaeng!!!!” panggilku langsung berlari menolongnya. Dan kami berdua terjatuh di trotoar.
“eomma…eomma…aku takut,,,”
“saeng, gwenchanayeo?”
Flashback End
“jadi eonnie buta?”
Aku mengangguk pelan sambil tersenyum.
“sabar ya, eonnie. Tapi eonnie harus semangat dan bersyukur! Eonnie masih punya kehidupan panjang!”
“gurae. Gomawo,”
“doakan aku ya, eonnie,”
“doakan apa?” tanyaku heran.
“doakan aku, agar aku bisa tenang suatu saat nanti. Hh, aku tidak sabar melihat surga,”
“andwae! Kau tidak boleh bicara seperti itu!”
“tapi dokter memvonis hidupku tidak akan lama lagi…aku, aku sudah siap,”
“aniyo…kau tidak boleh percaya begitu saja dengan ucapan dokter. Tidak semua perkiraan dokter itu benar,” seruku menyemangatinya.
“tapi siapa tau kalau hal itu benar? Aku Memiliki penyakit leukemia. Mungkin, beberapa bulan lagi, aku akan pergi,”
“eonnie, aku janji!! Eonnie pasti akan bahagia ketika aku sudah hilang dari dunia ini!!” lanjutnya, membuatku tak Mengerti.
*
*
*
Author POV
“yah kemana sih orang itu? Sudah ku bilang jemput jam segini masih belum datang,” gerutu minho menunggu di depan gerbang sekolahnya. “cih, padahal kan waktu belajarku lebih lama dari dia. Dia kan seharusnya sudah pulang jam segini,”
“oppa,” terdengar suara yeoja mengagetkannya.
“eo, jiyeon-ah, wae?”
“Bukankah orang tuamu sedang sibuk hari ini?? Bagaimana kalau kita pulang bersama. Supirku sudah menjemput,” ajak jiyeon ramah.
“ah, bagaimana kau tau orang tuaku sibuk?”
“yak. Bukankah appa kita satu kantor?? Appaku juga rapat. Dan eommamu ada di rumahku,”
“oh ara. Tapi apa tidak merepotkan??”
“aish ani…rumah kita kan agak berdekatan, oppa. Hm…apa perlu kita jemput sulli juga?”
“hm…arasseo,”
“okay!! Kajja ga!! Tapi kita jemput soyeon eonnie dulu ya?”
*
*
*
“oppa, tunggu disini. Aku akan mencari soyeon eonnie ke dalam,” seru jiyeon hendak keluar dari mobil.
“eoh, apa aku boleh ikut?”
Jiyeon tersenyum lebar. “gureom!”’
Minho sebenarnya tidak ada tujuan apa-apa ikut masuk ke area kampus. Dia hanya ingin mencari tau dimana kakak iparnya?
“apa sudah kau temukan soyeon noona?” tanya minho.
“tadi pagi soyeon eonnie menyuruhku ke…kantin!!”
Akhirnya mereka berdua pun beranjak menuju kantin universitas. Dan terlihat sosok yeoja berambut di kucir yang berkutik dengan laptop yang memakai tas selempang hitam bersama dengan jaket hitam tipisnya juga celana jeansnya.
“eonnie!!” panggil jiyeon ke arah yeoja itu yang tidak lain adalah kakaknya. Soyeon yang merasa dipanggil langsung menoleh ke kiri dan ke kanan dan akhirnya mendapati sosok jiyeon.
Jiyeon langsung berlari duduk di depan eonnienya. Minho hanya mengikuti dan duduk di samping jiyeon.
Minho hanya diam atau sesekali ikut dalam pembicaraan jiyoung dengan eonnienya.
“ottokhae? Apa tugas skripsi mu sudah jadi?” tanya jiyeon pada soyeon.
“hm…sedikit lagi,”
Minho mengalihkan matanya ke sekeliling area kantin. Tapi matanya langsung tertuju pada sosok namja yang tengah duduk berhadapan dengan seorang yeoja berambut hitam panjang.
Mata minho menyipit, “ah…gurae? Sedang berduaan bersama pacar sedangkan kedua adik iparnya terlantar di depan gerbang?” gumamnya.
“mworago?” tanya jiyeon dan soyeon heran saat mendengar ucapan minho barusan.
“eoh, aniyo bukan kalian. Eh, jamkanman,” minho bangkit dari kursi dan berjalan menuju namja dan yeoja tersebut yang sedang asik saling melempar senyuman. Namja dan yeoja tersebut ternyata kyuhyun dan seohyun.
Minho berhenti melangkah, karena kini kyuhyun dan seohyun bangkit dari kursi mereka entah akan kemana.
“ck,” minho berdecak kesal. Dilihatnya kyuhyun dan seohyun hendak pergi entah kemana dengan saling bergandengan. Minho langsung berjalan cepat menghalangi mereka
“JOGIYO!!” hertak minho yang kini tengah berdiri di depan mereka.
“Yak neo!!”
“ne aku,” ujar minho menyilang kedua tangannya dan menatap kyuhyun sombong lalu giliran menatap seohyun sengit.
“oppa, dia siapa?” tanya seohyun bingung pada kyuhyun.
“cih, kau tidak perlu tau siapa aku. Tapi seharusnya aku yang perlu tau siapa kau!” bentak minho pada seohyun.
“yak!! Aku tidak akan mengijinkan seorang pun membentaknya!!” seru kyuhyun. Namun minho hanya mengendus santai.
“huh. Tidak boleh ya?? Tidak boleh membentak tapi bukan berarti tidak boleh seperti ini kan,”
BUG!!!!
Minho menginjak kaki seohyun dan tersenyum puas.
“awh!!! Aposho!! Oppa…sakit…” rengek seohyun.
“Yak!!! Kau tidak boleh menyakitinya!! Apalagi dia lebih tua darimu!!!”
“apa peduliku?!!! Cih, Memang!! Tidak ada seorang pun atau siapapun yang boleh membentak ataupun menyakiti kekasihmu!!! Iya?!! Tapi apa bolehkah Sooyoung noona di bentak dan disakiti?!!! Bolehkah  seorang namphyeon menyakiti, membentak dan menyelingkuhi anaenya?!!!!” bentak minho lagi. Seohyun hanya diam dan malah tak kaget sama sekali. Entah apa seohyun Mengerti atau tidak.
“apa maksudmu?!” seru kyuhyun.
“maksudku??!!! Maksudku, Apa boleh seorang namphyeon menyakiti hati anaenya?!! Jika boleh, mengapa yeoja seperti pacarmu ini dilarang untuk di sakiti?!! Hah?!! WAE???!!! Gadis ini bahkan tidak ada apa-apanya dibanding sooyoung noona!!! Walaupun sooyoung noona buta tapi dia Memiliki kelebihan dan keberanian yang besar dibandingkan gadis yang sudah kau pacari ini!!!”
Kyuhyun tak bergeming.
“Dan satu lagi!!! Jika aku dan sulli tau bahwa kau menyakiti sooyoung noona, maka kami tidak akan tinggal diam!! Kami bisa saja membunuhmu!! Tidak perduli apa kau kakak ipar atau apa!! Cih, tapi menurutku tidak bagus juga jika aku dan sulli membunuhmu. Nanti sooyoung noona malah membenci kami. Ah!! Arasseo hanya itu!! Tapi ku peringatkan lagi, kau akan menyesal nanti hyung!!”
Minho akhirnya menyingkir dan menghampiri jiyeon dan soyeon yang masih berbincang. Jiyeon dan soyeon memang tidak melihat pertengkaran minho karena meja mereka sangat jauh dan paling ujung.
*
*
*
“noona! Aku pulang!” seru minho kesal sambil melempar tasnya ke sofa. Sooyoung yang duduk di sofa hanya berkerut kening.
“waeyo?”
“eonnie!! Seharusnya kau tidak menikah dengan kyuhyun oppa!! Dia banyak berubah!! Aku tidak ingin kau di sakitinya!!” seru sulli yang sama jengkelnya.
“hm…mungkin dia masih belum ingat. Sebentar lagi dia pasti ingat eonnie,”
“tapi eonnie!! Dia sudah keterlaluan!! Sudah tau statusnya sebagai suami dia masih berani selingkuh!!!”
“aish…jangan bicara yang tidak-tidak,”
“Aniya! Sulli bicara benar!! Aku yang menceritakan itu padanya!! Aku melihat sendiri di kampusnya kalau dia sedang pacaran! Dia pun lebih memilih hal itu Daripada menjemput kami berdua! Karena itu tadi jiyeon yang mengantarku pulang dengan sulli!”
“…”
*
*
*
Hari berganti hari. Bulan berganti bulan tentunya. Kebetulan hari ini hari minggu. Dan rumah kali ini hanya di tempati oleh beberapa orang. Kyuhyun, Sooyoung, Sulli minho dan 1 supir serta 3 pembantu. Sebulan yang lalu adalah keberangkatan Tuan Choi dan Nyonya Choi ke Busan karena ada ajakan bisnis yang bertujuan untuk kemajuan perusahaan. Dan sekarang sudah pukul 9 pagi.
Kyuhyun hari ini libur. Sedangkan pagi ini minho dan sulli ada kegiatan Taekwondo di sekolah mereka. Awalnya sulli tidak ingin meninggalkan Sooyoung. Tapi di lain sisi sulli juga takut dia akan di marahi oleh ketua taekwondo. Jadi mau tak mau dia harus meninggalkan sooyoung di rumah dan menyuruh Bibi Han memantaunya.
“oppa,” panggil sooyoung berjalan pelan ke arah kyuhyun yang berada di ruang tengah.
“mwo?” sahut kyuhyun cuek sambil tetap memfokuskan matanya ke televisi.
“apa kau akan menjemput sulli dan minho nanti?”
“Bukankah sudah ada supir yang akan menjemput mereka?”
“tapi Bukankah lebih baik jika kau yang menjemput? Agar mereka tau bahwa kau itu orang yang baik,”
Klik. Televisi dimatikan. Kyuhyun pun berdiri dan beranjak ke depan sooyoung. “memang kalau aku tidak mau kenapa?? Mereka sudah cukup tau tentangku. Kalau aku jahat lalu kenapa? Tidak terima? Kalau aku membencimu, berselingkuh, menyakitimu atau membunuhmu, apa yang akan kau lakukan? Menangis? Mengadu ke orang tuamu? Mengadu saja. Itu malah lebih baik untukku,” seru kyuhyun dengan nada sedikit ketus. Sooyoung hanya menundukkan kepalanya tak berani melawan kyuhyun.
“kau juga bodoh! Kalau saja kau tidak buta pasti aku tidak akan jahat padamu! Jika kau tidak ada Didunia ini pasti kehidupanku akan berjalan lancar seperti biasa!!”
“Salah!! Kalau tidak ada sooyoung eonnie maka kau pasti dari dulu sudah mati!!”
Suara sulli. Ternyata sulli berubah pikiran dan bolos latihan. Begitu juga dengan minho.
“bukan noona yang buta tapi seharusnya kau yang buta!” tambah minho.
“terserah!”
*
*
*
Malam hari
Sooyoung POV
Minho dan sulli sepertinya sedang belajar di kamar mereka masing-masing. Sedangkan aku di ruang tengah. hanya berdiam saja, mendengar musik yang terdengar di televisi.
“hm…istrimu itu kaya juga ya. Sayang dia buta. Haha!”
“biarkan saja dia. Ayo ke kamarku. Selagi minho dan sulli belum melihatmu,”
Seperti petir menyambarku. Ada perasaan aneh datang. Begitu juga suara. Suara yeoja dan kyuhyun. Siapa??? Benarkah kata minho dan Sulli?!
Aku langsung berdiri dan melangkah ke tangga. Dan kini sampai di depan kamarku dengan kyuhyun. Aku langsung menempelkan telingaku ke pintu yang di tutup itu.
“oppa, Bagaimana kalau adik iparmu tau kalau aku ada disini?? Apalagi minho. Bagaimana jika dia tau dan melapor ke orang tuamu dan orang tua istrimu, oppa??”
“tenang saja. Tidak ada orang yang menandingiku. Kedua bocah itu bisa ku ancam atau apa. Mereka pasti takut,”
“guraeyo? Ah, kenapa kau tidak bercerai dengannya sih? Aku kan cemburu,”
“tapi aku tidak mencintainya. Dia hanya gadis buta,”
Aku menutup mulutku. Ternyata firasatku benar. Dan benar juga kata minho dan sulli. Aku saja yang tidak percaya. Kyuhyun oppa, kapan kau bisa mencintaiku lagi? Kapan kau bisa sembuh, oppa??
BRUK
Tiba-tiba aku terjatuh. “akh,” rintihku. Ternyata pintu itu tidak terkunci. Hanya terbuka sedikit.
“Yak! Apa yang kau lakukan?!!” bentak kyuhyun padaku.
“aish..!! kau menguping ya?!” tambah yeoja itu. “oppa, gara-gara dia kenyamanan kita terganggu! Sekarang sudah tidak aman. Aku pulang!”
“yak! Kau dengar sendiri kan??? Dia pergi! Kau mengganggu kami!” bentak kyuhyun lagi. “sekali lagi kau membuat masalah, aku tidak akan segan-segan menyakitimu!!”
“hah?? Eonnie…” suara sulli mendekatiku. Dia memelukku dari samping dan menenangkanku. Ya, aku memang menangis.
“yak! Apa yang kau lakukan pada noona?!” hertak minho.
“kakak kalian ini memang tidak pernah sekolah ya?! Siapa yang mengajarkannya untuk menguping obrolan orang lain???” seru kyuhyun lagi.
“tapi kan kau tidak perlu menyakitinya!! Pengecut!! Menyakiti seorang yeoja, sama saja merusak harga dirimu!” bentak sulli.
“ani. Dia tidak menyakiti eonnie. Eonnie yang salah,” aku pun berdiri. “mianhae,” dan beranjak pergi.
*
*
*
Seohyun POV
Aku sampai di depan rumah. Saat aku memasuki pagar, aku di kejutkan dengan sosok pria yang sudah lama ku rindukan. Aku langsung mengembangkan senyumku untuk menyambutnya.
“oppa…!” girangku berlari memeluknya.
“kau merindukanku ya??”
“ne. oppa sih tidak pernah menelfonku…”
“mian. Aku juga sebenarnya merindukanmu,”
“oppa masih cinta aku kan?” tanyaku tersenyum mengembang.
“masih,”
*
*
*
Author POV
“kau tega menyakiti perasaannya!! Dia mencintaimu! Tapi kenapa kau menyakitinya?!” bentak minho.
“asal kau tau!! Matamu sebenarnya bukan milikmu! Tapi milik sooyoung eonnie!! Seharusnya kau yang buta!!” tambah sulli.
“jangan mengada-ngada! Aku tidak pernah buta!!” balas kyuhyun tak terima.
“pernah!! Kau amnesia! Kau buta!! Kau tidak tau terima kasih!! Sooyoung eonnie bahkan dulu memaksa orang tuamu untuk  menukarkan matanya dengan matamu!! Sayangnya orang tua kami tidak tau sehingga mereka mengira kalau mata sooyoung eonnie buta karena ulahnya sendiri!!! Kalau saja orang tua kami tau hal itu, mereka akan marah besar karena tak ingin putri kesayangannya buta!!” jelas Sulli dengan nada tinggi di balas tatapan kyuhyun yang seakan bilang, ‘aku tak percaya!’
“Jeongmalyeo?!!!” terdengar suara yang cukup nyaring dari depan pintu. Semua orang langsung menatap orang itu.
“Eomma?!!”

TBC

No comments:

Post a Comment