Author : Park
Sung
Yeon
Title : First
Kiss?? (-end)
Cast : Byun
Baekhyun
Kim Yoonjin (OC)
Park Chanyeol
Others : Yoona (SNSD), Jiyeon (T-ara), Seohyun (SNSD)
Genre : School Life, Friendship, Romance, Happy.
Rating : PG-13
Length : Chapter
Mungkin disini
alurnya makin aneh ya. Author aja pusing pas baca di Chapter ini. Untuk
Readersdeul maaf maaf maaf sekali karena chapter ini mengecewakan.
#BungkukSampaiJatoh #ditolonginChanyeol
L.O.V.E
Yoonjin POV
Aku dan Baekhyun
duduk bersandar di pohon sambil menghadap ke arah Sungai. Menikmati terpaan
angin sehun yang menyejukkan.
“itu first
kiss-ku,” kataku yang tengah menutup mataku.
“jeongmal? Tapi
sebelumnya aku pernah menciummu,”
“aku tak
menganggapnya ciuman pertama,” ucapku.
“lalu ciumanku yang
tadi kau anggap yang pertama?”
“hm,” jawabku
singkat.
“apa kau menyukai
first kiss?” tanyanya tiba-tiba.
Deg
Entah kenapa aku
sangat susah sekali untuk menjawab. Aku membuka mataku. “Ti-tidak juga. aku
lebih menyukai ciuman terakhir,”
“kenapa?”
“karena aku tau
yang mengambil ciuman terakhirku, itu adalah cinta sejatiku,”
“apa kau sudah tau
siapa orang itu?” tanya Baekhyun lagi-lagi.
“tentu saja tidak.
Tapi aku yakin...namja yang mencuri last kiss ku adalah namja yang juga mencuri
first kissku,” ucapku tanpa sadar. Aish aku pasti sudah malu saat ini.
“jinjja?”
“i..iya,” aku
mencoba menoleh untuk menatapnya. Ia hanya tersenyum. Benar-benar manis dan
tulus.
Aish Yoonjin apa
yang kau pikirkan!! Iya aku akui Baekhyun baik saat ini.
Tapi bisa saja besok dia akan mengolok-olokku dan meledek kalau aku
menyukainya! Mampus!
“ah.
ngomong-ngomong kenapa kau tidak sekolah?” tanya Baekhyun.
“kau sendiri? Kau
sedang memakai seragam tapi kau juga tidak sekolah!”
seruku.
“aku sedang
gelisah,”
“wae?”
tanyaku heran.
“entahlah. Aku
sedang gelisah pada seseorang,” ucap Baekhyun. Aku mengerutkan keningku.
“Siapa?”
“seorang gadis
berisik bernama Kim Yoonjin,”
Wajahku memerah.
Baekhyun....Mengkhawatirkanku?
“kalau kau?” tanya
Baekhyun.
“aku....karena
mengalami mimpi buruk,”
“Chanyeol dan
Yoona?”
“eung?” aku
mengangkat kedua alisku. ‘bagaimana Baekhyun bisa tau..?’
“dari wajahmu sudah
kelihatan. Aku mendengar apa yang kau katakan saat tadi kau duduk di bawah
pohon ini sebelum aku…menciummu.” Kata Baekhyun
mengalihkan matanya ke Sungai Han.
“ma…masa? Memangnya aku bilang apa?”
“kau bilang, ‘aku terlalu menyukai Chanyeol’. Kalau
kau merasa seperti itu, ungkapkanlah pada Chanyeol sejujurnya. Masalahmu akan
Selesai. Dan kau….ku harap bisa menerima kekecewaan kalau memang Chanyeol…sudah
bersama Yoona,”
“a..aish kau ini berlebihan sekali,” aku pura-pura
tertawa.
“aku serius,”
“a…arasseo. Hm…tadi kau ada dimana? Aku pikir suara
yang memanggilku itu hanya perasaanku saja,” kataku.
“aku berada di atas pohon dan terus memanggilmu.
Masa kau tidak melihatku?” tanyanya
“aniya. Hey lain kali jangan panggil aku kerdil
lagi,” aku menyenggol lengannya. Ia hanya tertawa kecil.
“hari ini indah,” katanya tiba-tiba.
“ne. Sangat indah. Damai,” kataku. Sangat ku akui.
Baekhyun namja yang baik. Hanya saja ia usil. Tapi aku tau. Baekhyun nakal
karena ia butuh kegembiraan dan aku sangat menyukainya.
Aku benci kesedihan…
Aku merasa nyaman disamping Baekhyun.
Deg!
Mungkin aku telah menyukainya.
L.O.V.E
Latihan hari ini. Huft. Fokuskan pikiranmu Yoonjin.
Fighting!
“Will you marry me?”
Aku menonton chanyeol dan Yoona latihan drama. Aku
menonton mereka dengan tatapan seolah-olah biasa saja. Padahal hatiku…Panas. Ya
meski tak sepanas beberapa hari yang lalu. Tapi entahlah. Apa yang membuat
hatiku sedikit mereda kali. Apa karena Baekhyun?
Ya mereka berpelukan. Memberi kisah Happy Ending
yang romantis.
“YEAYYY!!!!!!” Aku
langsung bertepuk tangan dengan meriah. Sangat meriah. Tak tau kenapa aku
sesenang ini. Molla!
L.O.V.E
*3
hari kemudian
“Kalian harus mencari data dan sejarah 4 tokoh
Biografi yang telah mencapai sukses. Setelah itu kalian masukkan ke Power Point
dan harus dibuat se-kreatif mungkin. Kalian harus kerja kelompok dan
masing-masing kelompok berisi 4 orang. Kalian bisa menentukan kelompok
sendiri,” Seru Siwon seonsaengnim.
Kelas pun Seketika ricuh di sertai Teriakan-teriakan
melengking.
“Bora aku sama kau ya!!”
“Eunji kita berdua lah!”
“eh aku ikut kelompok kalian naah..!!!”
“Minho!!! Minho!!! Hey!!! Minho!! Kau sudah dapat
kelompok kah?!”
“aish aku maunya sama mereka!”
Aku hanya menggelengkan kepalaku. Teman sebangkuku
bahkan acuh dan telah punya kelompok sendiri. Aku yang belum!
Bahkan para namja dan yeoja…sedang berlomba mendapatkan Yoona untuk masuk kelompok mereka.
“Yoona-ya! Kau mau ikut kami?!”
“Hey Yoona! Kau belum dapat kan? Sama kami saja!”
“ayolah Yoona…ayo sama kami…kami kurang 1 orang,”
“tidak terima kasih,” kata Yoona pada teman-temannya
di sertai senyuman bidadari yang menurutku sangat cantik. Cantik sekali. Bahkan
terlalu cantik sehingga aku iri melihatnya.
“baiklah ayo berhenti diskusinya! Siapa yang belum
kebagian kelompok?” seru Siwon seonsaengnim.
Aku angkat tangan dan ku lihat Yoona di ujung sana
juga angkat tangan. Aku tersenyum. Beruntung kalau aku satu kelompok dengannya.
Dia gadis yang pintar dan baik.
“Yoonjin, Yoona, Chanyeol, Baekhyun. Oke pas ber-4
dan kalian 1 kelompok,” seru Siwon seonsaengnim. “dan perlu di ingatkan. Tugas
harus kalian kumpul minggu
depan.”
Aku tersenyum. Tiba-tiba mataku melebar.
Chanyeol?!
Baekhyun?!
Apa tidak terlalu
kebetulan?!
L.O.V.E
*2 hari kemudian
Aku mengambil buku
harianku. Lalu menulis sesuatu disana.
‘aku mendapat satu kelompok dengan Chanyeol’
Aku membuka lembar berikutnya lalu menulis lagi.
‘aku
bahagia hari ini. Chanyeol-shi aku ingin jadi pacarmu’
Aku tersenyum
membaca 2 kalimat yang ku buat. Aku pun mengambil headset lalu
memasangnya pada MP3.
Tanpa sadar aku
tertidur. Padahal sudah sore! Untung aku sudah mandi!
L.O.V.E
Author POV
“aish jinjja. Bisa-bisanya
semua pulpenku macet!” Soonjin menggerutu tidak jelas. Pulpennya macet.
Jelas-jelas banyak PR menumpuk di hadapannya. Belum lagi besok ada 2 ulangan
harian yang membuatnya stres. Apalagi dia adalah siswa M.3. Nilai Ujian harus
sempurna!
“mau kemana cari
pulpen? Rumahku ini kompleks jadi jarang orang punya toko. Aish!!!” Soonjin
mengacak rambutnya frustasi. Ia lalu berdiri dari kursi belajarnya lalu
beranjak ke kamar Yoonjin.
Dilihatnya kakaknya
itu tengah menelungkupkan kepala di atas meja dan tidur dengan damai.
“itu dia pulpen!”
seru Soonjin lalu mengambil pulpen di atas buku harian.
Tunggu dulu! Buku
Harian?
Soonjin mengambil
buku itu sambil mengernyitkan kening. Dibacanya perlahan kalimat yang tertera
di sana.
“chanyeol-shi
aku ingin jadi pacarmu,” Soonjin
mendikte kalimat itu. Lalu dengan cepat ia membuka lembar-lembar dari halaman
pertama.
Lembar pertama
sampai 50. Semua tentang Chanyeol. Bahkan ada salah satu foto tertempel di
sana. Yaitu foto kakaknya dan chanyeol #dipotret Yoona saat kenaikan kelas#.
“cih. Lihat saja
kau eonnie,” Soonjin tersenyum jahil.
L.O.V.E
Yoonjin POV
TUK!! TUK!! TUK!!
Aku tiba-tiba
terbangun. Ku usap mataku lalu menguap pelan.
TUK!! TUK!!
Suara itu masih
ada. Tak ku perdulikan. Ku lihat jam wekerku dan...
PUKUL 8 MALAM?!
“astaga! Berapa jam
aku ketiduran?” gumamku.
DOR!!
“aish!!” aku merasa
risih dengan suara itu. Aku merasa ada yang melempar tembok kamarku dengan
batu. Aku pun beranjak dari kursi lalu berjalan membuka jendela kamar. Ku lihat
ke bawah dan....
DUKK!!!!!!!
“ash!!” aku
mengusap-usap dahiku yang mungkin kurasa kini sudah benjol. “YAK!! Untuk apa
kau malam-malam kemari?!!”
“aku sudah
menunggumu dan memanggilmu bahkan melempari tembok kamarmu dengan batu selama 2
jam non stop disini!!!! Ayo keluar!!! Adikmu tidak ada di rumah, makanya tidak
ada yang membukakan pintu!!” teriak Baekhyun dari bawah.
“ck!” aku pun
berjalan keluar kamar lalu pergi ke dapur untuk membuka pintu belakang rumah.
Aku berjalan menuju
sisi kanan rumahku dan ku lihat Baekhyun disana masih mendongak melihat jendela
kamarku.
“Bekhyun-ah!”
seruku.
“Eo--Eoh! Itu dia!
Yak!! Yeoja berisik!” dia menghampiriku setengah berlari.
“aduh, kenapa kau
sekarang selalu memanggilku yeoja berisik?” seruku kesal.
“apa melanggar
hukum?”
“ck! Sana pulang!!”
aku mendengus kesal lalu berbalik dan berjalan meninggalkannya.
“a__aniya aniya!”
dia malah menarik lenganku.
“wae?! ada apa
kemari?”
“Ayo
jalan-jalan!”
“mwo?”
L.O.V.E
“Jalan kaki. Kau ini tidak modal sekali ya,” ujarku
menatap ke bawah sambil terus berjalan.
“lalu Bagaimana? Kau mau aku seperti Chanyeol? Naik
motor? Naik mobil? Aku tidak sekaya Chanyeol. Lebih baik jalan kaki,” katanya.
“kenapa tidak naik taksi?” tanyaku.
“takutnya diculik,”
“kau ini kan namja. Masa takut diculik? Payah,”
ejekku.
“aniya. Aku takut kau yang diculik,”
Deg!
“a__aigoo, kau tau? aku ini pernah ikut klub karate
di SD,” seruku.
“karate sih karate. Biar berapa tahun belajar, tetap
saja sabukmu tidak berubah,”
Aku semakin bingung. “Sabuk?” aku mengangkat sebelah
alisku.
“iya lah sabuk! Masa tidak tau sih?! Kau ini
menipuku ya?!” ujarnya kesal. Aku hanya tertawa kecil.
“aku tidak tau hal-hal seperti itu. Maaf aku
membohongimu. Aku tidak pernah ikut karate,” kataku.
“betul saja
dugaanku. Yak. Ini sudah kedua kalinya kau menipuku dengan membawa-bawa Soal
Karate,”
“iya iya aku minta
maaf,”
Tiba-tiba perutku
berbunyi (?)
“hey. Kau dengar
sesuatu?” tanya Baekhyun.
“a..aniyo. waa!
Mungkin ada Pesan dari HPku! HPku sepertinya bergetar deh!!” aku
mengecek saku-saku jaketku. Dan juga celanaku.
Aku memukul keningku.
“wae?” tanyanya.
“HP ku tertinggal,”
“aish, menipu lagi.”
Perutku kembali berbunyi. Aigoo, aku baru ingat dari
tadi sore belum makan.
“kajja,” tiba-tiba Baekhyun menarikku ke suatu
tempat. Kedai Mie.
“kenapa kesini? Kau lapar?” tanyaku mengamati ruang
kedai ini.
“tidak usah menipuku. Aku sudah tau,”
Aku mencibir lalu memalingkan wajahku. Tanpa
sepengetahuanku ternyata baekhyun pergi. Ia pergi memesan makanan.
Kami duduk di meja paling pojok yang berada di dekat
jendela Kedai. Sambil menunggu pesanan kami datang, aku mengamati luar jendela.
“kenapa banyak orang berlalu lalang?” gumamku.
“kau lupa kalau besok hari minggu?” tanya Baekhyun
yang sepertinya mendengar apa yang ku katakan barusan.
“jadi tadi kau menjemputku hanya sekedar mengajakku
malam mingguan?” tanyaku.
Baekhyun mengangkat bahu. “menurutmu bagaimana?
Mengerjakan PR? Membosankan,”
Aku hanya mengangguk pelan. Tiba-tiba ku lihat di
luar hujan. Banyak orang yang berjalan kaki langsung berlarian. “wah. Kasian
sekali yang diluar,” gumamku lagi.
“hey ini pesananmu,” kata Baekhyun membuatku
Seketika menoleh. Wajahku memaju mengamati makananku.
“hanya teh dan Ramen?” lalu aku mendongak melihat
Baekhyun.
“Lalu apa? Pizza? Ini Kedai ya bukan Restaurant,”
kata Baekhyun. Lagi-lagi aku mencibir kemudian memasukkan satu sumpit ramen ke mulutku.
Tiba-tiba…
“Aigoo. Chagiya untung kita tidak kehujanan,”
Aku menganga masih dengan mie di mulutku. Di sana
ada Chanyeol dan Yoona. Aish.
“Yak Yak Yak!! Makan mie yang benar! Dasar Jorok!”
celoteh Baekhyun. Dengan cepat aku kembali memakan mieku sambil mengamati
Chanyeol dan Yoona disana. Ketika Yoona melihat ke arahku, aku langsung
mengalihkan mataku pada Mie dan berpura-pura makan dengan rakus.
“waa…Kalian kencan?”
Aku mendongak. Ada Yoona di hadapan aku dan
Baekhyun. Dan juga Chanyeol.
“Kalian pacaran?” tanya Chanyeol.
“Uhuk!! Uhuk!!” ku lihat Baekhyun langsung tersedak
Mie.
“a…aniya aniya. Aku kesini hanya di traktir
Baekhyun!” aku mengelak. Baekhyun mengangguk membenarkan.
“ne. kalian kali yang kencan. Sebentar lagi kan hari
jadi ka____” Baekhyun memotong ucapannya. Aku mengernyit.
“hari jadi apa?” tanyaku. “ooh…hari jadi kalian ya?
Berapa tahun pacaran?” tanyaku tiba-tiba. Entah karena dorongan apa aku
menanyakannya. Seharusnya aku cemburu!
“ah…ani. Kau kali yang pacaran dengan Baekhyun,”
Yoona memukul bahuku pelan.
“ahaha tidak kok. Sungguh,” aku tertawa. Tertawa
miris.
Aku baru ingat. Tadi sebelum melihatku, Chanyeol
menyebut Yoona…Chagiya? Ah tidak tidak mungkin hanya sekedar rasa sayang
seperti Kakak-beradik!
L.O.V.E
Aku, Baekhyun, Yoona dan Chanyeol sedang menunggu redanya
hujan deras di depan Kedai. Tiba-tiba…
“kau kedinginan?” tanya Chanyeol pada Yoona.
“ah tidak,”
“tidak apa-apa,” Chanyeol melepas jaketnya lalu
memasangnya pada Yoona tak lupa memeluk Yoona dari samping. Ya hujannya memang
sangat deras.
“Hh…”aku menghela napas. Aku tak seharusnya iri. Ya
Ya Yoona tidak memakai jaket. Hanya Chanyeol yang pakai.
Sedangkan aku?? Aku pakai jaket. Yah. Coba saja aku
tidak memakai jaket. Pasti aku juga akan di hangatkan Baekhyun.
Baekhyun?
Kok Baekhyun??
Apa aku sudah gila?!
“aish,” aku mengusap kedua telapak tanganku lalu
memasukkannya kembali ke dalam 2 saku jaketku. Dingin.
“kapan hujannya akan berhenti,” ku dengar gumaman
Baekhyun yang sedang memandang jalanan. Tiba-tiba…aku merasakan Baekhyun
mengeluarkan tangan kananku dari saku lalu menggenggamnya erat.
Aku mentap tanganku dan Baekhyun dengan heran. Bukan
heran. Lebih tepatnya malu. Ya malu. Bercampur senang, bercampur kecewa.
Kecewa. Kenapa hanya menggenggam saja? aku juga mau seperti Yoona.
“Gwenchana?” baekhyun menatapku. Aku mengangguk
pelan sambil tersenyum.
L.O.V.E
Baekhyun POV
“kau ingin pulang naik bus?” tanyaku. Ia hanya
mengangguk sambil mengeratkan jaketnya. Kami pun menunggu Bus di halte.
Bus datang. Kami pun menaiki Bus itu. Di perjalanan,
Yoonjin berkata padaku bahwa dia bosan. Dia sebenarnya bosan naik bus, meski
tak pernah naik bus walaupun hanya 2-3 kali.
“kau mau aku bercerita?”
“ne,” katanya.
“ara. Pada suatu hari, ada seorang anak laki-laki
bertemu dengan anak perempuan. Mereka duduk berdua di taman namun merasa
canggung. Akhirnya anak laki-laki itu iseng bertanya pada anak perempuan itu.
Ia bertanya, Kamu akan memilih mana? Hidup atau Cinta? Lalu anak perempuan itu
memilih hidup karena lebih ingin mengetahui kehidupan Daripada berpacaran.
Namun anak lelaki itu menjawab, Cinta itu bukan berarti pacaran. Cinta itu
berarti perasaan. Bagaimana perasaan kita terhadap orang-orang yang berada di
sekeliling kita. Jika kita hidup tanpa perasaan, kita tak akan hidup. Misalnya
seorang ibu dan anak yang hidup. Jika Ibu itu hidup tanpa perasaan, pasti ia
akan membunuh anaknya. Nah jika kita memilih Cinta, sama saja kita hidup. Kalau
kita mati, tak ada cinta. Jadi cinta itu sama saja hidup.” Jelasku panjang
lebar. “jadi kau akan pilih mana? Hidup atau Cinta?” tanyaku pada Yoonjin.
“Baekhyun…”
Aku terdiam. Ternyata Yoonjin tertidur sambil
bersandar di bahuku. Ia menggumam. Menyebut…namaku?
Bus berhenti di depan rumah Yoonjin. Bagaimana ini?
Yoonjin tidur.
Akhirnya aku membopong tubuh Yoonjin menuju
rumahnya.
Motor adiknya tidak ada.
Aku pun membawanya menuju pintu belakang rumahnya.
Skip
beberapa menit
Aku menidurkan Yoonjin di ranjang kamarnya. Lalu ku
temukan Handphonenya mendapat message. Sepertinya baru masuk.
Aku pun membuka pesan itu dan
Besok
minggu dan aku menginap di rumah temanku. Aku bosan sepanjang hari berdebat
denganmu!
Jangan
berpikir terlalu jauh karena temanku perempuan!
From
: Dongsaeng sialan
Aku menggeleng pelan sambil berdecak.
Tak ada satupun manusia di rumah ini kecuali
Yoonjin. Apa aku harus menemani Yoonjin di sini malam ini?
Aku beranjak duduk di ranjang Yoonjin. Tepatnya di
samping tubuhnya yang tertidur. Aku menatap wajahnya yang damai. Seketika aku
tersenyum.
L.O.V.E
*pukul 5 pagi
“BAEKHYUN........!!!!!!!!!!!”
“ng....” begitulah
suara yang timbul telingaku setelah mendengar suara itu. Perlahan aku membuka
mataku. Apa?! Aku ketiduran di kasurnya?!
“Yak!! Untuk apa
kau ada disini?!! Dasar namja!!!” Yoonjin memukuliku dengan bantal. “Kutanya!!
Apa yang kau lakukan semalam?!!”
“ak...aku...semalam...memegang....itu...”
“MEMEGANG APA?!!”
“aku semalam
memegang handphonemu. Ini, Ini,” cepat-cepat aku menunjukkan handphonenya dan
di sana tertera sms yeodongsaengnya yang semalam kubaca.
“eoh???”
L.O.V.E
Yoonjin POV
“aku lupa
menyampaikan. Kemarin Chanyeol bilang ia hanya dapat kesempatan berkelompok
hari ini. Soalnya di lain waktu dia sedang sibuk. Jadi kau mau tidak
berkelompok hari ini?” tanya Baekhyun padaku. Seperti semalam, kami sedang
jalan-jalan. Tapi ini pagi.
“o”
“hanya itu?”
“lalu apa lagi?”
“ya kau mau tidak
mengerjakan tugas hari ini?” seru Baekhyun kesal.
“ara. Dimana?”
“Chanyeol bilang di
rumahmu. Yoona juga katanya maunya dirumahmu,” kata Baekhyun.
“kok rumahku?”
L.O.V.E
Author POV
Sunjin kini tengah
asik-asiknya mengamati foto-foto yang telah di cetak. Ia tersenyum bahagia di
dapur. Jika kalian bertanya, itu bukan foto pacarnya, Orang tuanya, apalagi
temannya. Itu adalah foto...eonnienya.
Ia terlihat senang
dan ceria memandangi foto itu. Tapi dengan pandangan apa dulu? Sayang? Tidaak!!
Yang ia sukai dari
foto itu adalah...namja yang ada di foto itu. Ia tidak suka namja itu. Tapi ia
suka foto itu!
*Flashback
Sunjin pulang dari
rumah temannya. Tiba-tiba ia melihat ada Bus di depan rumahnya. Ia dengan cepat
menaiki motornya dan ia kendarai menuju belakang pohon besar di samping
rumahnya.
Ia melihat seorang
namja membawa kakaknya yang tertidur. Ia pun mengikuti orang itu sampai di
kamar kakaknya.
Dengan cepat ia
mengirimkan message ke handphone kakaknya dan dilihatnya namja itu membuka
handphone kakaknya.
Sunjin terus
mengamati gerak-gerik namja itu. Eh tapi nyatanya, namja itu tidur. Tapi tak
apa!!
Ia pun memotret
namja yang tertidur bersama eonnienya itu. Berapa yang ia potret? 25!
*Flashback end
“ahihihi. Eomma
pasti akan mengurung eonnie,” katanya. Ia lalu mengambil buku harian milik
kakaknya yang ia curi semalam. Ia baca satu persatu halamannya. Membuat ia
terkikik geli.
Beberapa menit
kemudian, handphone-nya bergetar. Ia pun segera mengangkat telefon itu.
“yobossaeyo? Loh?
Kok hari ini? Aish iya lah sudah!”
Sunjin berdecak
kesal lalu berlari menuju kamarnya, melupakan foto-foto dan buku harian
kakaknya yang berserakan di meja makan dapur.
L.O.V.E
“kemana saengmu?”
tanya Yoona saat mereka sedang mengerjakan tugas kelompok.
“aish, tadi anak
itu ada dirumah. Sekarang ia hilang. Entah kemana lagi,” kata Yoonjin
menggeleng-geleng.
“Yoonjin,” panggil
Chanyeol.
“eoh?” Yoonjin
mendongak.
“aku mau numpang
toilet,”
“oh. Ada di
belakang. Di dapur,”
L.O.V.E
Chanyeol keluar
dari toilet. Namun di lihatnya sesuatu di meja makan. Ia pun dengan rasa
penasaran menghampiri meja itu dan melihat puluhan lembar foto yang berserakan.
Semuanya foto Baekhyun dan Yoonjin.
“cih, aku tau kau
menyukainya, Baekhyun-ah,” gumam Chanyeol. Setelah melihat foto-foto itu,
matanya beralih pada sebuh buku harian yang terbuka. Ia tau itu milik Yoonjin.
Chanyeol pun
membaca dari halaman pertama.
Chanyeol. Namja itu
populer.
Lembar kedua,
Aku suka Chanyeol.
Tapi aku tidak bilang siapa-siapa. Hanya Seohyun yang tau.
Lembar ketiga,
Seohyun marah-marah
dan menyuruhku menyatakan cinta pada Chanyeol. Aku kan tidak mau! Tapi dia
marah-marah terus! Memang kenapa kalau aku tidak menyatakan cinta dengan jujur
pada Chanyeol? Masalah gitu?
Lembar keempat,
Haduh...kapan ya
aku satu kelas dengan Chanyeol?
Lembar kelima,
Aku berhalusinasi.
Lagi-lagi Chanyeol! Aku terlalu terobsesi untuk menjadi pacarnya!
Begitulah seterusnya
sampai ia melihat fotonya bersama Yoonjin saat acara kenaikan kelas. Hingga
pada lembar ke-46,
Sayang sekali. Coba
saja aku di posisi Yoona. Pasti aku menjadi pasangan Chanyeol di drama itu,
Lembar ke-47,
Chanyeol dan Yoona
berciuman di Ruang Make up,
Chanyeol
mengernyit. Bagaimana Yoonjin bisa tau kejadian itu?? Ia juga sedikit heran.
Kenapa lembar ke-47 itu agak kusut. Seperti pernah basah oleh air. Apa air mata
Yoonjin?
Lembar ke-48
Aku yakin mereka
berciuman hanya latihan.
Lembar ke-49
Aku mendapat satu
kelompok dengan Chanyeol ^^
Lembar ke-50
Aku bahagia hari
ini. Chanyeol-shi aku ingin jadi pacarmu.
Chanyeol tersenyum.
Ia mengedarkan pandangannya di meja itu dan ia menemukan sebuah pulpen. Di
ambilnya pulpen itu lalu ia tulis di lembar 50 tepat di bawah kalimat yang
Yoonjin tulis.
Terima kasih karena
menyukaiku. Aku juga menyukaimu, hanya sebatas teman. Dan Maaf, aku tidak bisa
menjadi pacarmu. Mungkin aku bisa menjadi pacarmu. Tapi sekali lagi aku minta
maaf, aku dan Yoona berpacaran sejak setahun yang lalu. Seharusnya kau
mengetahui hal ini sejak lama. Tapi ini sebuah rahasiaku dan Yoona untuk tidak
menyebarkannya.
Dan aku ingin
memberitahukan satu hal. ‘Seseorang telah sangat mencintaimu.’. Tapi itu bukan
aku. Melainkan namja yang selalu menemanimu. Salam hangat,
-Park Chanyeol-
“Chanyeol-ah!! Apa
yang kau lakukan di belakang begitu lama?!” teriak Baekhyun dari ruang tengah.
Dengan cepat Chanyeol meletakkan pulpen itu di meja.
“Ne!”
L.O.V.E
“Aduh lama sekali
anak itu pulang! Cih! Masa bodoh! Musuh dekil!” Yoonjin berjalan ke dapur
sambil merutuki adiknya dengan kalimat-kalimat tidak jelas.
Saat ia sampai di
dapur dan ingin membuka kulkas, matanya beralih pada foto-foto yang berhambur,
dan buku diarynya!!
“foto itu...”
Yoonjin mengambil salah satu foto. Ia mencibir. “Ish! Pasti ini kerjaan Sunjin
dan ia berencana memperlihatkannya ke ibu! Lagian Baekhyun juga! Ngapain dia di
Kasurku sampai ketiduran!”
Yoona mengalihkan
matanya pada buku harian. Ia pun meletakkan selembar foto yang ia pegang lalu
mengambil buku hariannya. “aku tidak ingat kalau buku ini hilang. Apa aku
memang bodoh ya?”
Yoonjin membaca
kalimat yang ia tulis di lembar ke 50 dari awal sampai kalimat yang di tulis
Chanyeol.
Tunggu dulu!
CHANYEOL?!
“Cha....Cha...Chanyeol?”
ucap Yoonjin terbata. “AISSSHHH!!!!!!!!! CHANYEOL PASTI MEMBACANYA DARI
AWAL!!!!!!!!!!!!”
Yah Mungkin orang
berpikir ia akan menangis ketika melihat kalimat ‘aku dan Yoona berpacaran
sejak 1 tahun yang lalu’. Tapi tidak!! Yoonjin malah kesal pada Sunjin.
Ia juga takut. Ia
takut menampakkan diri pada Chanyeol besok. Mau di letakkan dimana wajahnya!!!
“DONGSAENG
SIALAN!!!!!”
Yoonjin bergegas
mengembalikan bukunya ke kamar. Namun ia lupa. Foto-foto itu!!
L.O.V.E
Yoonjin POV
Aku mengetuk-ngetuk
meja dengan pulpen tak memperdulikan ocehan Sooyoung seonsaengnim di depan
sana. Syukur Syukur Chanyeol tidak masuk kelas hari ini. Dia dispensasi. Pantas
saja kata Baekhyun Chanyeol selalu sibuk kecuali minggu. Huh...kalau misalnya
ada Chanyeol hari ini, bagaimana image-ku sebagai personel SNSD siswa
-sedikit- teladan?!
Tapi...pikiranku
sekarang masih berhamburan (?). Chanyeol bilang….Ada
seorang namja yang mencintaiku ya? Namja itu yang selalu menemaniku? Tapi
Siapa? Seohyun kan yeoja. Dasom juga yeoja. HAH?! MASA BAEKHYUN?!
“YAK Kau sedang apa melamun!!! MEMIKIRKAN APA!!!
COBA KATAKAN APA YANG SAYA JELASKAN BARUSAN!!!” teriak Soo seonsaengnim
membuatku terlonjak.
“HAH?! ADA YANG NAKSIR AKU?!!!” teriakku spontan
karena kaget. Langsung saja. Semua murid di kelas tertawa tak terkecuali
Baekhyun. Ia malah tertawa
selebar-lebarnya. Ya lebar!! Selebar jidat Author!!
“Jawaban apa itu!!! Yah!!! Kau!! Byun Baekhyun!!
Coba jelaskan apa yang Seonsaengnim jelaskan barusan!!” seru Soo seonsaengnim
membuatku menunduk malu.
“Oh?? Saya??! Seonsaengnim naksir saya?!” seru
Baekhyun membuatku murid lain makin tertawa. Aish!! Dia pasti mengatakannya
karena sedang menyindirku!
“YAK!! Yoonjin!! Baekhyun!! Keluar dari kelas
saya!!”
L.O.V.E
“Kau tadi
memikirkan apa sih? Sampai-sampai kau bicara seperti itu?” tanya Baekhyun yang
mengajakku duduk di taman belakang sekolah yang Sepi.
“Aniya.” aku enggan
menjawab. “Yak. Lagipula kenapa kau juga berkata yang aneh-aneh saat di tanyai
seonsaengnim?”
“tidak apa-apa kok.
Aku punya perasaan kalau kau di keluarkan saat pelajaran seonsaengnim. Ternyata
benar. Aku kan hanya mau menemanimu. Kalau kau sendirian bagaimana? Tidak punya
teman itu tidak menyenangkan,”
Deg
Aku menoleh
padanya. Ia tersenyum sambil memandang
lurus. ‘namja yang selalu menemaniku’. Baekhyun kan? Kalau bukan, siapa lagi?
Aku jarang berteman dengan namja. Kecuali Baekhyun!
“Baek...Baekhyun-ah...”
“wae?”
“apa kau...sedang
menyukai seorang yeoja?” tanyaku takut-takut
“darimana kau tau?”
tanyanya menoleh dan meredupkan senyumannya.
“a...aku...eh...entahlah.
Kalau aku boleh tau...Siapa yeoja yang kau maksud?” tanyaku terbata-bata.
“kau bisa
menebaknya sendiri,”
“Yoona?”
“bukan,”
“Jiyeon?”
“apalagi itu,”
“aku?” tanyaku.
Aish babo!!! Kenapa kau percaya diri sekali Yoonjin-ah!! Babo!!!
“hah?” tanya
Baekhyun memasang wajah aneh. Setelah beberapa detik, Baekhyun menertawaiku.
Ada kekecewaan dalam hatiku, Berarti...bukan Baekhyun ya namja itu? Lantas
siapa??
“aish!! Baekhyun!!
Aku hanya bercanda!! Kenapa kau seperti itu?” aku memukul lengan Baekhyun
karena kesal. Ia berhenti tertawa dan tersenyum.
“Bercanda saja ya?
Padahal tebakanmu benar,”
Deg!!
Aku terdiam. Aku
menatap Baekhyun dan aku tau ia berkata jujur. “La...Lalu?”
“aku ingin dia jadi
yeojachinguku,” kata Baekhyun.
“mwo? siapa? Yoona?
Jiyeon?” tanyaku.
“aish!! Siapa lagi
kalau bukan gadis berisik sepertimu,”
“oh,” hanya itu
yang keluar dari mulutku. Aku kehabisan kata-kata!
“jadi?”
“jadi apa?”
“terima tidak?”
Senyumku
mengembang. “arayo!”
L.O.V.E
Aku pulang kerumah.
Saat sampai ke ruang tengah,
“Eomma?!” seruku.
“eomma kapan pulang?”
“satu jam yang lalu
eomma dan appa sudah sampai di rumah,” kata eomma. Tiba-tiba...
“Eomma!! Aku punya
hadiah untuk eomma!!” seru Soonjin. Aku memutar bola mataku. Ku lihat ia
menyodorkan sebuah kotak pada eomma. Aku mengalihkan pandanganku saat eomma
membukanya.
“omo....” ucap
eomma. Aku pun menoleh untuk melihat kado itu. Ya ampun!!! Gawat!!!
“Saat eomma di luar
negeri Namja itu sering lho menginap di kamar bersama eonnie,” Soonjin
tersenyum sinis.
“aniya!! itu tidak
benar!! Fitnah! Ia hanya ketiduran malam itu!! Dia tidak pernah menginap!!”
racauku mencoba membelaku sendiri.
“ya Bagus dong
kalau sering menginap,” kata eomma. Aku melebarkan mataku.
“yeobo, kau masih ingat
anak ini tidak? Wah dia sekarang sudah besar ya. Tampan pula,” kata eomma
menunjukkan foto itu pada appa.
“ne. Kita dan orang
tuanya sudah pernah membuat kesepakatan untuk menikahkan mereka berdua ketika
mereka selesai kuliah,” kata appa.
“MENIKAH?!”
“ne. Dengan
Baekhyun. Kau pacaran dengannya kan?” kata eomma menggodaku.
“ah..gurae eomma.
Eomma bisa saja,” aku melirik Soonjin. Anak itu menganga tak percaya.
BYUN BAEKHYUN
SARANGHAEYO!!
END
*Epilog
Drama telah
selesai. Aku dan Baekhyun ke ruang Make Up dan Luna seonsaengnim berkata bahwa
ia berjanji akan mengajak sekelasku itu pesta di Pantai nanti malam!!
Teman-teman yang
lain mendapat undangan. Hanya aku dan Baekhyun yang tidak. Apa itu artinya kami
tidak di ajak pesta? Tapi kami ini peran utama!!!
“aish ini tidak
adil!! Kenapa aku dan Yoonjin tidak mendapatkan undangan?!” protes Baekhyun
pada Chanyeol.
“Tidak penting
sekali kalau kalian mendapatkan undangan ini.” Kata Chanyeol.
“bagaimana hubungan
kalian?” tanya Yoona.
“Hah? Hubungan
apa?” tanyaku berpura-pura Bodoh.
“Pacaran!” seru
Yoona.
“Tapi aku dan
Baekhyun tidak pacaran!” seruku kesal.
“Babo,” kata
Chanyeol.
“Hey nanti malam di
Pesta ini kalian harus berciuman ya,” kata Yoona.
“HAH?!” aku dan
Baekhyun shock.
“Asik sekali nanti
malam ada 2 acara,” tambah Chanyeol. Baekhyun langsung merebut kertas undangan
Chanyeol dengan penasaran. Aku yang lebihnya penasaran langsung ikut membaca
undangan.
UNDANGAN
PERTUNANGANKU DAN BAEKHYUN?!
“APPA!!!!!!!!!”
teriak kami berdua saat itu juga.
*Epilog-End
Akhirnya
benar-benar- -END