Author : Park Sungyeon
Title : Terrible Curse Chapter 3
Cast : Oh Sehun (EXO), Son Naeun (A-Pink)
Other : Jung
Eunji (A-Pink),
Genre : Romance, Fantasy.
Length : Chapter
Song : Orange
Caramel ~ “Still”
Rating : PG-15
Note : Sebetulnya author
membuat ini karena terinspirasi pada Komik Jepang. Tapi Komiknya terlalu dewasa
dan menurut Author agak menjijikkan. Judulnya ‘Kiss or Dead’. Tapi disini
alurnya author ubah dan hanya menyamakan intinya saja yaitu ‘Kutukan’. Selamat Membaca.
Summary
:
Pernahkah
kalian berdua, Merasakan sebuah kutukan yang sama?
Apa
kalian membenci kutukan?
Apa
arti kutukan tersebut bagi kalian?
Pernahkah
kalian, merasa kaget akan sebuah kutukan?
Jika
kalian pernah mendapat sebuah kutukan, Bagaimana perasaan kalian?
Sedih?
Ataukah senang?
Bagaimana
cara kalian untuk menghilangkan kutukan yang kalian dapatkan?
Jika
ingin mengetahui rasa pedih dan gembira akibat sebuah kutukan, kami bisa
membuktikan.
Kiss?
Or Dead?
Cintai
dia, Selama kau yakin.
~Naeun
dan Sehun~
Naeun POV
Aku sempat melakukannya dengan Sehun. Tapi baru
sekali. Mungkin hari ini adalah malam kedua.
Tapi Eunji datang hari ini. Ia bilang akan datang
malam. Kemungkinan jam 9. Untuk itu aku dan Sehun, akan memulai malam kedua
sebelum Eunji datang.
-TERRIBLE
CURSE-
Pukul 9 Malam. Di depan rumah Naeun berhenti sebuah
bus. Di bus itu turun seorang yeoja yang sibuk membawa koper dan tas yang
lumayan berat. Ternyata ia gadis pembuat kutukan. Jung Eunji.
Eunji membuka pintu rumah karena tak dikunci.
“Naeun!! Bantu aku!! Naeun!!” karena Naeun tak menyaut, Eunji kesal dan membuka
pintu kamar Naeun.
Namun yang dilihatnya, Naeun dan Sehun tertidur di
ranjang dalam selimut yang sama. Ya ampun. Author saja sebenarnya tidak rela.
“Omo,” Eunji menutup mulutnya.
-TERRIBLE
CURSE-
Naeun POV
Aku terbangun. Bukan karena jam beker, alarm, atau
sebagainya. Melainkan karena suara keras yang familiar dari luar sana.
“Naeun-ya!! Cepat bereskan baju-bajumu yang
berserakan di lantai!!! Setelah itu mandi dan bantu aku buatkan sarapan!! Buat
untuk Sehun juga!!”
Aku terdiam. Eunji. Aish dia seperti ibuku saja.
APA?!!! Eunji datang?!!!
Aku melirik ke sebelahku. Sehun masih terlelap.
“Aduuh!!!” aku langsung mengambil handuk. Berlari ke
kamar mandi. Aish baju-baju itu urusan belakangan.
-TERRIBLE
CURSE-
Hari-hariku berlangsung seperti biasa. Tanpa Sesak
Napas. Aku senang ini berakhir. Tapi ada sesuatu yang membuatku tak
bersemangat.
Sehun. Dia pergi ke Amerika. Sedih sekali nasibku
ini. Aku sadar bahwa,
Aku mulai menyukai Sehun.
Sehun tak menghubungiku lagi pada 2 minggu terakhir.
Aku tau. Kalau kutukan itu hilang, Sehun pasti tak bersamaku dan akan
melupakanku begitu saja. Menyedihkan.
Terutama, kejadian Seminggu yang lalu, membuatku
mulai putus asa. Saat itu aku merasa kurang enak badan. Eunji mengantarku ke
dokter.
Aku seperti tersambar petir, ketika Dokter itu
berkata bahwa “Aku hamil”
Ini salahku sendiri.
Dan kalau boleh berharap, Aku ingin Sehun kembali.
Menemaniku.
Tanpa terasa air mataku menurun. Aku merindukan Sehun.
“Naeun…Maafkan
aku! Kutukanmu sebenarnya belum hilang!!”
Itu kalimat yang di lontarkan Eunji kemarin. Ia
bilang, kutukan itu tidak hilang. Lebih dari ciuman. Itu bukan obatnya.
Dan aku mulai menyerah, ketika Eunji berkata bahwa,
Aku dan Sehun akan kembali sesak napas, ketika anak yang ku lahirkan 4 tahun.
Bagaimana ini?
-TERRIBLE
CURSE-
4 tahun kemudian,
“Eunbi-ah! Sini..! Umma punya hadiah!”
“hadiah?” Gadis polos berumur 3 tahun itu pun
menghampiri ibu yang di sayanginya.
“tadaa!! Umma tadi beli Es krim!!”
“Wah!! Es Krim!”
“Aish Naeun-ya, kau ini terus-terusan membelikannya
Es krim. Nanti dia sakit,” Eunji yang menyapu halaman hanya menggeleng-geleng.
“Naeun!! Eunji!! Eunbi!!” seorang yeoja memanggil
dari depan pagar. Namjoo.
“wae?” tanya Naeun saat Namjoo membuka pagar dan
berlari ke arah mereka.
“aku mendapat informasi kalau Sekolah SMA kita
mengadakan Reuni. Di adakan di Aula pukul 7 malam besok,”
“Eomma , apa itu Reuni?” tanya Eunbi.
“huh? A..ah…Reuni. Reuni itu adalah pertemuan
kembali,” jawab Naeun linglung.
“Untuk apa pertemuan?” Eunbi bertanya lagi.
“Eh…untuk bertemu dengan teman lama!!” kata Naeun.
“kenapa harus bertemu di sekolah?”
“Karena…karena Sekolah tempat belajar!!” Naeun
tersenyum lebar. Terlihat sangat konyol.
“Apa Eomma dulu teman appa di sekolah?”
Naeun terdiam. Pertanyaan anaknya itu membuatnya
sedih. “Ne.”
“gurae? Berarti saat reuni Eomma akan bertemu appa?”
Naeun menatap Eunbi muram. Ia hanya bisa mengangguk.
“Yee!!! Eunbi akan bertemu Appa!! Eomma, nanti bawa
Appa ke rumah ya!”
“I..iya..”
-TERRIBLE
CURSE-
Naeun POV
Acara Reuni di mulai sebentar lagi. Beberapa
teman-temanku telah berada di Aula. Hanya aku, yang menyendiri. Berdiri di
taman belakang Aula. Dimana saat itu, Sehun pernah menciumku disini. Sungguh
memori yang tak pernah sama sekali kulupakan.
“Sehun-ah…Bogoshipo,” air mataku mengalir.
“aku…ingin kau menemaniku. Sehun, kapan kau
kembali.” Air mataku semakin deras. Aku ingat masa-masa ketika bersama Sehun di
sekolah ini. Dari saat aku membencinya, sampai aku mencintainya, seperti saat
ini.
“Uljima, Son Naeun,”
Nafasku seperti terhenti. Suara itu…sangat mirip.
Pasti hanya khayalanku saja.
“hiks, jeongmal bogoshipta,” aku kembali menangis.
Aku tidak kuat.
“nado bogoshipta.”
Mataku melebar. Sebuah tangan melingkar di pinggangku.
Seseorang dari belakang tiba-tiba memelukku. Siapa?
“Mian, aku tidak pernah menghubungimu,”
“Se…Sehun…aku merindukanmu…”
“ne, aku juga. Saranghae Naeun,”
-TERRIBLE
CURSE-
Aku membuka pagar rumah. Hari ini aku senang. Sangat
senang. Namja yang kutunggu selama 4 tahun, kini kembali.
Aku sengaja tak memberitahukannya tentang Eunbi. Aku
takut dia kaget. Mungkin butuh beberapa waktu lagi untuk memberitahukan hal
ini.
“Eomma…!!!!” Eunbi langsung memelukku ketika aku
masih di halaman. Aku tersenyum. “Eomma…mana Appa? Eunbi ingin melihat Appa
secara langsung. Eunbi juga tidak pernah memeluk Appa. Eunbi ingin Appa….”
Aku pun melepas pelukan Eunbi, lalu menyamakan
tinggiku dengannya.
“Eunbi-ah, Appa tidak bisa datang,”
“Keojima. Lalu itu siapa?” Eunbi menunjuk ke
belakang. Sontak aku menoleh. Sehun berjalan ke arahku!
“a..anu…itu…itu bukan Appa Eunbi-ah, dia hanya teman
eomma…”
“eomma bohong! Eomma pernah menunjukkan foto Appa!
Wajah Appa persis seperti orang itu, Eomma! Dia pasti Appa! Appa…!!!” Seketika
eunbi berlari ke arah Sehun dan memeluknya. Ku lihat Sehun kebingungan. Ya
Ampun Bagaimana ini?!
“Appa?” tanya Sehun bingung. Aku hanya menggaruk
kepala tidak gatal.
“Ahaha, anak itu merinduka Appanya. Appanya
sedang..hm…ya begitulah. Di luar kota,” aku hanya tersenyum getir. Tamatlah
aku!
“oh, dia anak siapa?” Sehun langsung menggendong
Eunbi.
“Aku anak Appa! Memangnya appa tidak tau aku?? Aku
ini Oh Eunbi!!” Eunbi merengut.
“Kenapa marganya sama sepertiku?” Sehun menatapku
heran.
“Oh begitulah. Dia anak bibiku,” kataku berbohong.
“Yak Son Naeun! Cepat buatkan anakmu makan malam!! Aku
sedang sibuk! Kau lihat tugasku ini berat!”
Mataku makin melebar. Aku menoleh, kulihat Eunji membondong
ember berisi air dan alat pel.
“Waw!! Suamimu sudah datang ke Seoul, Naeun-ah?”
tanyanya mengamati Sehun.
“Suami?” seru Sehun.
“a…anu…aish Eunji-ya apa-apaan kau?!” aku kesal
sendiri.
“ahaha! Maksudku Calon Suamimu! Hey Eunbi-ah
bermanja-manja-lah dengan Appamu! Minta boneka yang banyak! Hahaha!!” Eunji
tertawa lebar lalu masuk kembali.
“Yak!! Kau ini apa-apaan!”
“Naeun, sebenarnya ini anak siapa?” Sehun menatapku
heran. Aku tertunduk. “Mian,”
“Sebenarnya Eunbi…a..anak…”
“Anak dari Oh Sehun dan Son Naeun!” Eunbi memotong
omonganku. Aku hanya melotot pada Eunbi. Kenapa gadis sekecil Eunbi bisa
Mengerti?
“Mwo?!”
Aku menundukkan kepalaku. “Mianhae,”
“Wah! Aku sudah menjadi Appa!”
“Tentu saja! Ini semua karena Eunbi!”
“Waaa!! Gomawo eunbi-ah!!”
Aku mendongak. Sehun berputar-putar bersama Eunbi.
Aku hanya bisa tersenyum kecut. Entah berapa kali sudah ku katakan, Gomawo, Oh
Sehun.
-TERRIBLE
CURSE-
Author POV
Kuliah. Naeun masih belum mempertimbangkan kapan ia
akan kuliah. Yang jelas ia masih ingin bersenang-senang, bersama Eunbi, dan
Sehun tentunya. Appa dari Eunbi itu telah setiap hari mengunjungi Eunbi. Entah
itu mengajak jalan-jalan, Bermain, membeli mainan, atau sekedar berkumpul
bersama.
Kini Appa dan Anak itu tengah duduk di Meja makan.
“Eunbi-ah, kalau sudah besar cita-cita Eunbi mau
jadi apa?” tanya Sehun yang memangku Eunbi.
“Apa itu Cita-cita, Appa?”
“Hm…semacam permintaanmu ketika dewasa,”
“begitu? aku ingin…hm…Membuat Eomma dan Appa
senang!”
“Ah…itu bukan cita-cita, Eunbi-ah, itu harapan,”
“Harapan? Tapi Eomma bilang harapan dan permintaan
tidak ada bedanya,” kata Eunbi polos.
“Tak Berbeda? Tentu saja Berbeda. Harapan itu,
contohnya adalah, misalnya, kamu mau bertemu dengan Bidadari pada suatu hari
nanti. Nah itu adalah harapan. Harapan adalah sesuatu yang kamu impikan adalah
tidak nyata. Kalau Permintaan, misalnya, Kamu minta appa membelikan Boneka.
Nah, itu Permintaan. Mungkin sama, tapi sedikit Berbeda. Eunbi Mengerti tidak?”
Namun gadis itu hanya menggeleng. “Masih tak ada
bedanya,”
“a…Aigoo…Baik baik. Hm…begini. Appa juga pernah
meminta, dan berharap. Saat itu Appa berharap, Eomma mencintai Appa. Tapi appa
tidak mengatakan langsung pada eomma. Karena harapan sebenarnya tidak keluar
dari mulut melainkan dari hati saja. Kalau dari mulut, sama saja itu sebuah
permintaan. Begitulah kesimpulannya,”
“Iya ya Appa. Kalau Appa minta Eomma mencintai Appa,
sama saja Appa memaksa,”
“Nah, Eunbi Mengerti??”
“Tidak,”
-TERRIBLE
CURSE-
Naeun POV
Aku selesai
membantu Eunji memasak sarapan. Tiba-tiba Handphone ku mendapat kiriman sms.
Bagaimana kuliahmu?
From : Eomma
Aku menghela napas.
Selama ini aku berbohong pada eomma bahwa aku kuliah. Sebenarnya, tidak. Aku
terpaksa melakukannya. Kalau aku kuliah, siapa yang menjaga Eunbi? Bukankah
Eunji juga kuliah?
Eomma dengar dari teman eomma yang di korea bahwa
sebentar lagi akan ada ujian Nasional.
From : Eomma
Akhirnya aku
membalas pesan ibuku.
Ne Eomma. Aku akan belajar lebih giat
To : Eomma
Tiba-tiba handphone
ku kembali berbunyi.
Bagus kalau begitu. Rencananya eomma dan Appa akan datang
ke Seoul besok.
From : Eomma
Mataku melebar.
Kesini?! Ke Seoul?! Ottokhae?! Bagaimana kalau mereka menanyakan soal Eunbi
dan...Sehun?
-TERRIBLE
CURSE-
Hatiku lega. Hari
ini eomma dan Appa tidak jadi datang. Mereka bilang, di Jepang ada acara
penting. Syukurlah.
“Yah Eunbi-ah kau
belum mandi!” teriakku berdiri dari sofa dan berjalan ke halaman.
“ah, Eunbi cepat
mandi nanti eomma marah,” Sehun mengacak rambut eunbi.
“ish! Eunbi masih
mau main sama Appa!”
“ah ani ani. Sini
Mandi!” seruku berpura-pura galak.
“yah. Eunbi lihat
kan? Nah, cepat mandi setelah itu Appa ajak beli boneka,”
“ne appa...” kata
Eunbi sambil berjalan lemas ke arahku dengan mencibir.
-TERRIBLE
CURSE-
Naeun POV
“Yak. Eunbi Mana?”
tanya Eunji sambil mengarahkan pandangannya ke sekitar ruangan.
“hahh...”
aku menutup buku yang kubaca, lalu mengarahkan mataku ke arah Eunji.
“Wae?” tanyanya salah tingkah ketika aku menatapnya
seperti itu. Cuek. Aku langsung mengalihkan Pandanganku lalu meraih remote
televisi yang tergeletak di depanku.
“Ah…jinjja. Sepertinya anak itu mulai manja ya,”
kata Eunji sambil melenggang dan menganggukkan kepalanya pelan.
Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu rumah kami. Apa
Sehun? Kenapa mereka cepat sekali??
“ah…awas kau Eunbi. YAK ANAK NAKAL! JUGGEOLLAE?!”
Eunji langsung berjalan cepat menuju pintu dan membukakan pintu. Betapa
terkejutnya aku ketika tau bahwa yang datang ternyata…
TBC
No comments:
Post a Comment