Thursday 28 March 2013

Terrible Curse -Part 3-




Author : Park Sungyeon
Title : Terrible Curse Chapter 3
Cast : Oh Sehun (EXO), Son Naeun (A-Pink)
Other : Jung Eunji (A-Pink),
Genre : Romance, Fantasy.
Length : Chapter
Song : Orange Caramel ~ “Still”
Rating : PG-15
Note : Sebetulnya author membuat ini karena terinspirasi pada Komik Jepang. Tapi Komiknya terlalu dewasa dan menurut Author agak menjijikkan. Judulnya ‘Kiss or Dead’. Tapi disini alurnya author ubah dan hanya menyamakan intinya saja yaitu ‘Kutukan. Selamat Membaca.
Summary :
Pernahkah kalian berdua, Merasakan sebuah kutukan yang sama?
Apa kalian membenci kutukan?
Apa arti kutukan tersebut bagi kalian?
Pernahkah kalian, merasa kaget akan sebuah kutukan?
Jika kalian pernah mendapat sebuah kutukan, Bagaimana perasaan kalian?
Sedih? Ataukah senang?
Bagaimana cara kalian untuk menghilangkan kutukan yang kalian dapatkan?
Jika ingin mengetahui rasa pedih dan gembira akibat sebuah kutukan, kami bisa membuktikan.
Kiss? Or Dead?
Cintai dia, Selama kau yakin.
~Naeun dan Sehun~

Naeun POV
Aku sempat melakukannya dengan Sehun. Tapi baru sekali. Mungkin hari ini adalah malam kedua.
Tapi Eunji datang hari ini. Ia bilang akan datang malam. Kemungkinan jam 9. Untuk itu aku dan Sehun, akan memulai malam kedua sebelum Eunji datang.
-TERRIBLE CURSE-
Pukul 9 Malam. Di depan rumah Naeun berhenti sebuah bus. Di bus itu turun seorang yeoja yang sibuk membawa koper dan tas yang lumayan berat. Ternyata ia gadis pembuat kutukan. Jung Eunji.
Eunji membuka pintu rumah karena tak dikunci. “Naeun!! Bantu aku!! Naeun!!” karena Naeun tak menyaut, Eunji kesal dan membuka pintu kamar Naeun.
Namun yang dilihatnya, Naeun dan Sehun tertidur di ranjang dalam selimut yang sama. Ya ampun. Author saja sebenarnya tidak rela.
“Omo,” Eunji menutup mulutnya.
-TERRIBLE CURSE-
Naeun POV
Aku terbangun. Bukan karena jam beker, alarm, atau sebagainya. Melainkan karena suara keras yang familiar dari luar sana.
“Naeun-ya!! Cepat bereskan baju-bajumu yang berserakan di lantai!!! Setelah itu mandi dan bantu aku buatkan sarapan!! Buat untuk Sehun juga!!”
Aku terdiam. Eunji. Aish dia seperti ibuku saja.
APA?!!! Eunji datang?!!!
Aku melirik ke sebelahku. Sehun masih terlelap.
“Aduuh!!!” aku langsung mengambil handuk. Berlari ke kamar mandi. Aish baju-baju itu urusan belakangan.
-TERRIBLE CURSE-
Hari-hariku berlangsung seperti biasa. Tanpa Sesak Napas. Aku senang ini berakhir. Tapi ada sesuatu yang membuatku tak bersemangat.
Sehun. Dia pergi ke Amerika. Sedih sekali nasibku ini. Aku sadar bahwa,
Aku mulai menyukai Sehun.
Sehun tak menghubungiku lagi pada 2 minggu terakhir. Aku tau. Kalau kutukan itu hilang, Sehun pasti tak bersamaku dan akan melupakanku begitu saja. Menyedihkan.
Terutama, kejadian Seminggu yang lalu, membuatku mulai putus asa. Saat itu aku merasa kurang enak badan. Eunji mengantarku ke dokter.
Aku seperti tersambar petir, ketika Dokter itu berkata bahwa “Aku hamil”
Ini salahku sendiri.
Dan kalau boleh berharap, Aku ingin Sehun kembali.
Menemaniku.
Tanpa terasa air mataku menurun. Aku merindukan Sehun.
“Naeun…Maafkan aku! Kutukanmu sebenarnya belum hilang!!”
Itu kalimat yang di lontarkan Eunji kemarin. Ia bilang, kutukan itu tidak hilang. Lebih dari ciuman. Itu bukan obatnya.
Dan aku mulai menyerah, ketika Eunji berkata bahwa, Aku dan Sehun akan kembali sesak napas, ketika anak yang ku lahirkan 4 tahun.
Bagaimana ini?
-TERRIBLE CURSE-
4 tahun kemudian,
“Eunbi-ah! Sini..! Umma punya hadiah!”
“hadiah?” Gadis polos berumur 3 tahun itu pun menghampiri ibu yang di sayanginya.
“tadaa!! Umma tadi beli Es krim!!”
“Wah!! Es Krim!”
“Aish Naeun-ya, kau ini terus-terusan membelikannya Es krim. Nanti dia sakit,” Eunji yang menyapu halaman hanya menggeleng-geleng.
“Naeun!! Eunji!! Eunbi!!” seorang yeoja memanggil dari depan pagar. Namjoo.
“wae?” tanya Naeun saat Namjoo membuka pagar dan berlari ke arah mereka.
“aku mendapat informasi kalau Sekolah SMA kita mengadakan Reuni. Di adakan di Aula pukul 7 malam besok,”
“Eomma , apa itu Reuni?” tanya Eunbi.
“huh? A..ah…Reuni. Reuni itu adalah pertemuan kembali,” jawab Naeun linglung.
“Untuk apa pertemuan?” Eunbi bertanya lagi.
“Eh…untuk bertemu dengan teman lama!!” kata Naeun.
“kenapa harus bertemu di sekolah?”
“Karena…karena Sekolah tempat belajar!!” Naeun tersenyum lebar. Terlihat sangat konyol.
“Apa Eomma dulu teman appa di sekolah?”
Naeun terdiam. Pertanyaan anaknya itu membuatnya sedih. “Ne.”
“gurae? Berarti saat reuni Eomma akan bertemu appa?”
Naeun menatap Eunbi muram. Ia hanya bisa mengangguk.
“Yee!!! Eunbi akan bertemu Appa!! Eomma, nanti bawa Appa ke rumah ya!”
“I..iya..”
-TERRIBLE CURSE-
Naeun POV
Acara Reuni di mulai sebentar lagi. Beberapa teman-temanku telah berada di Aula. Hanya aku, yang menyendiri. Berdiri di taman belakang Aula. Dimana saat itu, Sehun pernah menciumku disini. Sungguh memori yang tak pernah sama sekali kulupakan.
“Sehun-ah…Bogoshipo,” air mataku mengalir.
“aku…ingin kau menemaniku. Sehun, kapan kau kembali.” Air mataku semakin deras. Aku ingat masa-masa ketika bersama Sehun di sekolah ini. Dari saat aku membencinya, sampai aku mencintainya, seperti saat ini.
“Uljima, Son Naeun,”
Nafasku seperti terhenti. Suara itu…sangat mirip. Pasti hanya khayalanku saja.
“hiks, jeongmal bogoshipta,” aku kembali menangis. Aku tidak kuat.
“nado bogoshipta.”
Mataku melebar. Sebuah tangan melingkar di pinggangku. Seseorang dari belakang tiba-tiba memelukku. Siapa?
“Mian, aku tidak pernah menghubungimu,”
“Se…Sehun…aku merindukanmu…”
“ne, aku juga. Saranghae Naeun,”
-TERRIBLE CURSE-
Aku membuka pagar rumah. Hari ini aku senang. Sangat senang. Namja yang kutunggu selama 4 tahun, kini kembali.
Aku sengaja tak memberitahukannya tentang Eunbi. Aku takut dia kaget. Mungkin butuh beberapa waktu lagi untuk memberitahukan hal ini.
“Eomma…!!!!” Eunbi langsung memelukku ketika aku masih di halaman. Aku tersenyum. “Eomma…mana Appa? Eunbi ingin melihat Appa secara langsung. Eunbi juga tidak pernah memeluk Appa. Eunbi ingin Appa….”
Aku pun melepas pelukan Eunbi, lalu menyamakan tinggiku dengannya.
“Eunbi-ah, Appa tidak bisa datang,”
“Keojima. Lalu itu siapa?” Eunbi menunjuk ke belakang. Sontak aku menoleh. Sehun berjalan ke arahku!
“a..anu…itu…itu bukan Appa Eunbi-ah, dia hanya teman eomma…”
“eomma bohong! Eomma pernah menunjukkan foto Appa! Wajah Appa persis seperti orang itu, Eomma! Dia pasti Appa! Appa…!!!” Seketika eunbi berlari ke arah Sehun dan memeluknya. Ku lihat Sehun kebingungan. Ya Ampun Bagaimana ini?!
“Appa?” tanya Sehun bingung. Aku hanya menggaruk kepala tidak gatal.
“Ahaha, anak itu merinduka Appanya. Appanya sedang..hm…ya begitulah. Di luar kota,” aku hanya tersenyum getir. Tamatlah aku!
“oh, dia anak siapa?” Sehun langsung menggendong Eunbi.
“Aku anak Appa! Memangnya appa tidak tau aku?? Aku ini Oh Eunbi!!” Eunbi merengut.
“Kenapa marganya sama sepertiku?” Sehun menatapku heran.
“Oh begitulah. Dia anak bibiku,” kataku berbohong.
“Yak Son Naeun! Cepat buatkan anakmu makan malam!! Aku sedang sibuk! Kau lihat tugasku ini berat!”
Mataku makin melebar. Aku menoleh, kulihat Eunji membondong ember berisi air dan alat pel.
“Waw!! Suamimu sudah datang ke Seoul, Naeun-ah?” tanyanya mengamati Sehun.
“Suami?” seru Sehun.
“a…anu…aish Eunji-ya apa-apaan kau?!” aku kesal sendiri.
“ahaha! Maksudku Calon Suamimu! Hey Eunbi-ah bermanja-manja-lah dengan Appamu! Minta boneka yang banyak! Hahaha!!” Eunji tertawa lebar lalu masuk kembali.
“Yak!! Kau ini apa-apaan!”
“Naeun, sebenarnya ini anak siapa?” Sehun menatapku heran. Aku tertunduk. “Mian,”
“Sebenarnya Eunbi…a..anak…”
“Anak dari Oh Sehun dan Son Naeun!” Eunbi memotong omonganku. Aku hanya melotot pada Eunbi. Kenapa gadis sekecil Eunbi bisa Mengerti?
“Mwo?!”
Aku menundukkan kepalaku. “Mianhae,”
“Wah! Aku sudah menjadi Appa!”
“Tentu saja! Ini semua karena Eunbi!”
“Waaa!! Gomawo eunbi-ah!!”
Aku mendongak. Sehun berputar-putar bersama Eunbi. Aku hanya bisa tersenyum kecut. Entah berapa kali sudah ku katakan, Gomawo, Oh Sehun.
-TERRIBLE CURSE-
Author POV
Kuliah. Naeun masih belum mempertimbangkan kapan ia akan kuliah. Yang jelas ia masih ingin bersenang-senang, bersama Eunbi, dan Sehun tentunya. Appa dari Eunbi itu telah setiap hari mengunjungi Eunbi. Entah itu mengajak jalan-jalan, Bermain, membeli mainan, atau sekedar berkumpul bersama.
Kini Appa dan Anak itu tengah duduk di Meja makan.
“Eunbi-ah, kalau sudah besar cita-cita Eunbi mau jadi apa?” tanya Sehun yang memangku Eunbi.
“Apa itu Cita-cita, Appa?”
“Hm…semacam permintaanmu ketika dewasa,”
“begitu? aku ingin…hm…Membuat Eomma dan Appa senang!”
“Ah…itu bukan cita-cita, Eunbi-ah, itu harapan,”
“Harapan? Tapi Eomma bilang harapan dan permintaan tidak ada bedanya,” kata Eunbi polos.
“Tak Berbeda? Tentu saja Berbeda. Harapan itu, contohnya adalah, misalnya, kamu mau bertemu dengan Bidadari pada suatu hari nanti. Nah itu adalah harapan. Harapan adalah sesuatu yang kamu impikan adalah tidak nyata. Kalau Permintaan, misalnya, Kamu minta appa membelikan Boneka. Nah, itu Permintaan. Mungkin sama, tapi sedikit Berbeda. Eunbi Mengerti tidak?”
Namun gadis itu hanya menggeleng. “Masih tak ada bedanya,”
“a…Aigoo…Baik baik. Hm…begini. Appa juga pernah meminta, dan berharap. Saat itu Appa berharap, Eomma mencintai Appa. Tapi appa tidak mengatakan langsung pada eomma. Karena harapan sebenarnya tidak keluar dari mulut melainkan dari hati saja. Kalau dari mulut, sama saja itu sebuah permintaan. Begitulah kesimpulannya,”
“Iya ya Appa. Kalau Appa minta Eomma mencintai Appa, sama saja Appa memaksa,”
“Nah, Eunbi Mengerti??”
“Tidak,”
-TERRIBLE CURSE-
Naeun POV
Aku selesai membantu Eunji memasak sarapan. Tiba-tiba Handphone ku mendapat kiriman sms.
Bagaimana kuliahmu?
From : Eomma
Aku menghela napas. Selama ini aku berbohong pada eomma bahwa aku kuliah. Sebenarnya, tidak. Aku terpaksa melakukannya. Kalau aku kuliah, siapa yang menjaga Eunbi? Bukankah Eunji juga kuliah?
Eomma dengar dari teman eomma yang di korea bahwa sebentar lagi akan ada ujian Nasional.
From : Eomma
Akhirnya aku membalas pesan ibuku.
Ne Eomma. Aku akan belajar lebih giat
To : Eomma
Tiba-tiba handphone ku kembali berbunyi.
Bagus kalau begitu. Rencananya eomma dan Appa akan datang ke Seoul besok.
From : Eomma
Mataku melebar. Kesini?! Ke Seoul?! Ottokhae?! Bagaimana kalau mereka menanyakan soal Eunbi dan...Sehun?
-TERRIBLE CURSE-
Hatiku lega. Hari ini eomma dan Appa tidak jadi datang. Mereka bilang, di Jepang ada acara penting. Syukurlah.
“Yah Eunbi-ah kau belum mandi!” teriakku berdiri dari sofa dan berjalan ke halaman.
“ah, Eunbi cepat mandi nanti eomma marah,” Sehun mengacak rambut eunbi.
“ish! Eunbi masih mau main sama Appa!”
“ah ani ani. Sini Mandi!” seruku berpura-pura galak.
“yah. Eunbi lihat kan? Nah, cepat mandi setelah itu Appa ajak beli boneka,”
“ne appa...” kata Eunbi sambil berjalan lemas ke arahku dengan mencibir.
-TERRIBLE CURSE-
Naeun POV
“Yak. Eunbi Mana?” tanya Eunji sambil mengarahkan pandangannya ke sekitar ruangan.
“hahh...” aku menutup buku yang kubaca, lalu mengarahkan mataku ke arah Eunji.
“Wae?” tanyanya salah tingkah ketika aku menatapnya seperti itu. Cuek. Aku langsung mengalihkan Pandanganku lalu meraih remote televisi yang tergeletak di depanku.
“Ah…jinjja. Sepertinya anak itu mulai manja ya,” kata Eunji sambil melenggang dan menganggukkan kepalanya pelan.
Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu rumah kami. Apa Sehun? Kenapa mereka cepat sekali??
“ah…awas kau Eunbi. YAK ANAK NAKAL! JUGGEOLLAE?!” Eunji langsung berjalan cepat menuju pintu dan membukakan pintu. Betapa terkejutnya aku ketika tau bahwa yang datang ternyata…

TBC

No comments:

Post a Comment