Author : Park Sungyeon
Main cast :
©
Lee Soon kyu [
Sunny ]
©
Lee Sungmin
Other cast :
©
Kim Taeyeon
©
Cho Kyuhyun
©
Choi Sooyoung
©
Park Jung soo
©
etc.
Genre : Romance, school life,
friendship, etc
Leath : Chapter
Desclaimer : Yang gak suka
couple ini mending bunuh diri #plak
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
WaRninG! SILENT READER GET OUT!
WaRninG! SILENT READER GET OUT!
Piece \/ ! Kalau marah author
jangan dibunuh ya!!! Author tau, sungmin dan sunny milik tuhan dan keluarga meskipun
kyuhyun milik author #authordibakar*
Nggak ah, becanda. Yang casting
di sini...ADALAH MILIK KITA SEMUA!!!
#authorlebay
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
#authorlebay
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
Sunny pov
“sunny! belajar yang rajin! Hasil ulangan matematikamu E!” Dosen geom
melihatku dengan tampang marah.
“ne seonsaengnim...”
Dengan mupeng aku berjalan ke arah mejanya dan mengambil hasil ulanganku.
Aish...kalau appa tau dia pasti marah. Biarlah, ini sudah tidak jarang terjadi.
Aku tentu tidak akan bisa menyembunyikan hasil ulangan ini. Karena para
bodyguardku menunggu di depan pintu kelas. Eugh!!! Para bodyguard itu pasti
akan meminta semua hasil perlajaranku dan menyerahkannya ke appa dan umma.
“silakan pulang sekarang. Jangan
lupa dengan tugas yang dosen berikan tadi,” lanjutnya cuek. Aku menghela napas
frustasi dan menuju bangkuku kembali.
Aku merongoh tasku dan berjalan begitu saja keluar kelas tanpa memberi
salam ke dosen geom.
“ck ck ck...memang murid yang sopan...” dosen geom menggeleng jengkel namun
tak ku perdulikan.
“nona, serahkan tasnya...” seru mr.won, salah satu bodyguardku yang selalu
bertampang seperti agen rahasia. Begitu pun yang lainnya.
“ck! Makan ini!” bentakku melempar tas kemukanya dan berjalan menuju mobil
yang telah terparkir di dekat situ. Aku bingung, mengapa mereka tidak
meletakkan mobil itu di tempat parkir. Yah, mungkin karena aku bisa lebih cepat
masuk ke mobil agar tidak tersengat sinar matahari. Euh...menjengkelkan.
Para bodyguard itu langsung memayungiku dengan payung yang lebar anti
panas.
Err! Sampai kapan aku terus dikawal seperti ini?! Lihatlah, murid lain
memperhatikanku!
~~~oOo~~~
Aku berhenti di depan pintu rumah. Bersama para bodyguard yang di
belakangku.
Perlahan pintu di buka. Siapa lagi yang membuka? Pasti dua orang ahjumma
pelayan rumah.
“Selamat sore nona sun kyu...!” para pelayan menyambutiku dengan
barisan-barisan rapi. Aigooo...aku sedikit kesal mereka terus memanggilku sun
kyu. Sun kyu, adalah nama yang cocok untuk generasi tua, menurutku. Jadi ku
buat-buat saja namaku menjadi, Sunny. lebih aegyeo sedikit kan?
Aku menghela nafas panjang lalu berjalan menuju di mana appa dan umma,
seperti biasa.
“Tas-nya!” appa bertepuk dua kali dan mr.won langsung memberikan tas yang
dipegangnya ke appa.
“Hmm....” appa bergumam dan melihat hasil pelajaran di kampus tadi.
“ckckck...benar-benar belum berubah....sun kyu! Belajar sana!” seru appa.
“haish... Appa, bagaimana juga aku bisa berkonsentrasi jika kau mengirim
pengawal-pengawalmu untuk terus melindungiku! Aku bukan anak kecil lagi. Dari
dulu, aku terus saja mengurung. Tidak pernah bebas. Appa terlalu melindungiku.
Aku ingin bisa bebas seperti para chinguku! Bebas memilih universitas dimana,
dan bebas dari para bodyguard-bodyguard menyebalkan ini, dan bebas
berjalan-jalan sepuasnya! Appa, sudah berapa kali aku katakan, aku ingin
belajar di sekolah musik! Bukan di perguruan tinggi yang sulit begitu!” aku
mengomel dengan kasar untuk meminta kemauanku.
“terus saja mengoceh! Appa tidak perduli!”
“ne! Aku akan terus mengomel sampai appa mengijinkanku ke universitas
musik! Aku benci appa!” aku berjalan menghindar menaiki tangga menuju kamar.
~~~oOo~~~
Huh! Apa yang akan kulakukan sekarang? Mengomel sampai pagi huh?!
Oh tuhan...sampai kapan hidupku akan terus begini...? teman-temanku selalu
mengejekku tidak memiliki namjachingu. Ya bagaimana bisa aku mencari
namjachingu jika ada pengawalku?! Bisa-bisa mereka malah menertawaiku jika aku
sedang pacaran!
Ku raih ponsel dari saku rokku dan menelfon taeyeon, teman karibku,
“yoboseyo?”
“yoboseyo. Taeng, bisa kau ke rumahku sekarang?”
“ne, aku akan segera kesana,”
“gomawo. Akan kututup telfonnya,”
“yoboseyo. Taeng, bisa kau ke rumahku sekarang?”
“ne, aku akan segera kesana,”
“gomawo. Akan kututup telfonnya,”
Aku berjalan menuju balkon kamarku. Mengamati kota dari atas sini.
Jarang sekali, aku berjalan-jalan menulusuri seoul ini. Ke mall tidak
pernah, ke supermarket tidak pernah, ke toko buku tidak pernah, ke restaurant
tidak pernah. Tapi aku sebenarnya pernah ke restaurant. Dengan siapa? Tentu
dengan appa, umma dan tentunya juga dikawal dengan agen rahasia as bodyguard
aneh itu. Lagipula, bukan aku yang memesan makanannya. Tentu umma. Pilihan umma
juga tidak menarik. Selalu sayur. Makanan sayur itu pun juga tidak pernah berubah. Yang itu-itu saja. Umma bilang
itu makanan paling sehat. Euh! Membosankan!
Sekitar beberapa menit aku berada di balkon ini. Dan beberapa detik
kemudian kulihat mobil taeyeon berada di depan gerbang rumahku. Lalu satpam
membuka gerbang itu dan mobilnya pun masuk ke halaman rumahku yang cukup luas
ini.
Ah...enak sekali menjadi taeyeon. hidupnya tidak mewah. Dia bebas seperti
yeoja biasanya. Bisa mengendarai mobil kemana saja. Andai aku jadi dia. Pasti
nyaman sekali!
Kulihat dia keluar dari mobil dan masuk ke rumahku. Aku pun mengambil
langkah pergi dari balkon rumah dan duduk di kasur empukku menunggu taeyeon ke
kamar ini.
“sunny!” ku dengar suara taeyeon mengetuk pintu kamarku.
“masuklah! Pintu tidak dikunci!” sahutku.
Pintu kamarpun di bukanya. Taeyeon masuk dan kembali menutup pintu kamar
itu.
“sunny! wae? kau ingin bicara apa?” dia duduk di depanku. Aku mengangkat
sedikit bahuku,
“entahlah,”
Tiba-tiba melintas sebuah ide konyol di pikiranku.
“hmm...kau tau dimana sekolah musik terkenal di kota ini?” seruku.
“eeehhh...ne. SMent Music University *ngasal*. Wae?”
“aku akan daftar sekolah disitu!” ujarku semangat.
“Hah? Bukankah appamu menentangmu untuk sekolah musik dan menjadi musisi? Apa
dia tidak marah?”
“untuk apa memberitahu appa. Aku bisa diam-diam sekolah disitu. Kau bisa
kan membantuku..?”
“sunny, sunny...siapa yang akan mengantar jemput sekolahmu nanti huh? Tentu
bodyguardmu kan? Lagipula kampus itu menggunakan seragam. Bagaimana kalau
appamu curiga dan menanyakannya ke bodyguardmu huh?”
“aku akan mengurusnya nanti. Yang jelas, aku ingin kau menemaniku bolos
sekolah besok,”
aku mencoba berbicara pelan. Takut-takut ada seseorang yang menguping dari
balik pintu.
“hah?! Ani ani. Untuk apa?”
“apalagi? Temani aku ikut tes di kampus itu. Bagaimana pun caranya, aku
harus masuk ke situ!” tegasku.
“aku harus menemanimu untuk masalah ini. Aku ikut tes denganmu! Aku juga
harus masuk ke kampus itu!”
Aku tersenyum menyeringai dan memeluknya, “gomawo....kau teman yang
baik...”
Dia melepaskan pelukanku, “lalu, apa rencana selanjutnya?”
“hmm...aha! pagi buta besok, tunggu aku di belakang rumah otte! Aku akan
menyiapkan tangga di situ! Saat pagi buta itu, kau harus mendirikan tangga itu
di balkon kamarku. Setelah itu aku akan turun dari balkon melewati tangga kayu
itu. Nah, tinggal mengendap-endap keluar dari wilayah rumahku! Kau bisa kan...”
“akan kulakukan!”
~~~oOo~~~
Author pov
Taeyeon menekan klakson mobilnya yang berada di depan gerbang rumah sunny.
dia sudah memiliki rencana untuk berbicara dengan satpam nanti.
Perlahan, satpam rumah membuka gerbang dan taeyeon menjalankan mobilnya
masuk.
“jhankanmal ahgassi!” seru sang satpam. Taeyeon menghentikan mobilnya dan
membuka kaca mobilnya.
“hmm...ne? ada apa?” tanya taeyeon gugup.
“ada apa pagi-pagi buta kemari?” tanya
satpam itu penuh kecurigaan.
“eh...itu...laptopku kemarin tertinggal di kamar sun kyu! Eh…padahal ada data tugas Laporan di situ….Ne! itu benar….data itu harus ku kumpul hari ini…,”
“oh, arasseo. Mianhamnida, telah mengganggu,”
Taeyeon menghela napas lega. Lalu kembali dijalankannya mobilnya ke jalan
menuju belakang rumah sunny yang megah itu.
~~~oOo~~~
Sunny pov
Ku ambil tasku, lalu berjalan menuju balkon kamar. Kulihat taeyeon berada
dibawah dan bersiap menaikkan tangga menuju pagar balkon.
“ppali!” seruku tak bersuara. Takut ada penjaga yang mengetahui kegiatan
taeyeon.
Taeyeon mengangguk mantap dan mendirikan tangga kayu itu dari tanah sampai
pagar balkon.
Dengan sigap aku naik ke atas pagar balkon dan menuruni tangga kayu itu
dengan hati-hati sampai ke tanah.
“hati-hati!” seru taeyeon berbisik.
“ah...jhankanmal...” sahutku dengan bisikan sambil terus menuruni tangga
kayu.
Berhasil! Fyuh!
“yes! Kajja cepat pergi ke mobil sebelum ada orang yang tau!” taeyeon
berlari menuju mobil yang dia parkirkan di dekat sini. Tanpa ba bi bu lagi ku
turuti perintahnya.
Taeyeon menyuruhku duduk di bagasi belakang. Lalu dia bersiap untuk
menyetir. Saat mobil hampir keluar gerbang, kulihat satpam mengamati mobil
taeyeon.
“menunduk!” bisik taeyeon pelan. Sontak aku menunduk agar satpam tidak
melihatku.
“tunggu dulu ahgassi!”
Aish...jangan sampai ketahuan....matilah aku...
“apa yang anda lakukan tadi? Saya melihat, anda tidak memasuki rumah nona
sun kyu. Malah saya melihat anda pergi ke wilayah belakang,”
“oh...em...tadi aku ingin memanggil sunny untuk keluar ke balkon kamarnya.
Tapi sepertinya tadi sunny masih tidur. Lebih baik aku tidak jadi. Takut
mengganggu mimpinya. Hehe, untuk laptop...aku akan menelfonnya untuk membawa
laptopku ke sekolah nanti,”
Aku hanya bisa menggigit bibir bawahku gelisah.
“gurae? Ah, silakan pulang ahgassi. Hati-hati!”
“oh...ne,”
Fyuh~
Dengan cepat taeyeon menjalankan kembali mobilnya. Saat merasa sudah keluar
dari gerbang, aku bangkit duduk di kursi mobil empuk itu.
“huhhh...hampir saja,” aku mendesah lega.
“mian, aktingku tadi tidak cukup bagus. Aku kehilangan konsentrasi. Ah,
sudahlah. Oh ya, kita jalan-jalan dulu yuk! Kau tidak pernah jalan-jalan
menghirup udara segar kan? Aku akan membawamu ke tempat yang saangat
menyenangkan!”
Mataku berbinar, “jinjja? Ah!!!! Gomawo taeng!!” Aku bergirang senang.
“ah...ara ara. ke tempat yang pertama dulu otte!” seru taeyeon terkekeh
sambil tetap menyetir mobilnya.
~~~oOo~~~
Sungmin pov
Masih pagi buta. Harus apa aku?
“tuan sungmin, tuan lee dan nyonya lee memanggil anda di ruang tengah,”
seorang shin ahjumma, pelayanku datang menghampiriku yang sedang mengamati sekeliling
lewat balkon kamar.
“umma dan appa? Oh, ne. Aku akan kesana,” sahutku.
“arasseo tuan. Mianhamnida mengganggu. Permisi,” shin ahjumma.
“hhhh...” aku menghembus panjang udara segar yang mengelilingiku lalu masuk
kembali ke kamar.
“untuk apa mereka memanggilku? Mereka tau kalau aku sudah bangun?” gumanku
keluar kamar dan menuruni tangga menuju ruang tengah.
“umma! Appa!” panggilku.
“ah...sungmin...duduk...” umma menyuruhku duduk di depannya.
“ne, umma,” aku segera duduk di sofa empuk di depan umma
“wae?” lanjutku.
“jawab dengan jujur. Apa kau memiliki seorang yeojachingu?” tanya appa.
Ku kernyitkan dahiku, “ani. Ada apa sebenarnya?”
Aku meneguk secangkir kopi panas di depanku secara perlahan.
“bagus bagus. Appa dan umma telah memiliki yeoja yang cocok untukmu. umma
dan appa ingin kalian menjadi lebih akrab. Siapa tau bisa menjinjing ke
pernikahan,” timpal umma.
Sontak aku terkejut dan hampir memuntahkan kopi panasku yang masih di
mulutku.
“m..m..mwo?!”
“jangan membantah. Appa yakin, kalian akan menjadi lebih akrab,” appa
tersenyum senang melihatku.
“umma telah menelfon dosen song untuk cuti sekolah hari ini. Dan dia telah
mengijinkanmu. Beli sesuatu pagi ini juga untuknya lalu kembali pulanglah ke
rumah. Setelah itu kita akan menuju rumah yeoja itu. Arachi?”
“ah umma....”
“yeoja itu adalah yeoja yang manis dan berasal dari keluarga terpandang
seperti kita. Umma dan appa sempat melihat fotonya, meski belum melihat
aslinya. Kami tau kau pasti akan menyukainya. Jadi datanglah pagi ini juga,”
“aish...” aku beranjak mengambil langkah seribu menaiki tangga kembali
menuju kamar.
~~~oOo~~~
Sunny pov
“Taeng! Aku senang sekali!!!!!” girangku berputar-putar mengelilingi taman
yang indah penuh bunga ini.
“aku tau ini pertama kalinya untukmu. inilah gunanya aku. tuhan mengirimku
untuk menemanimu menjadi temanmu sunny-ya,”
“GOMAWO!!! GOMAWO TAENG!!!” teriakku.
Senang sekali hari ini! Hari paling bahagia untukku! Bebas dari bodyguard
jelek yang selalu melindungiku dan melarangku ini itu agar aku tidak terluka
setitik pun.
“ah...aku senang jika kau senang!!”
~~~oOo~~~
Matahari telah muncul sejam yang lalu. Setelah ke taman tadi, kami ke SMent
music university untuk tes bersama. DAN....AKU DAN TAEYEON LULUS TES DAN
BERHASIL KULIAH DI SITU!!!!!
Aku masih berpikir untuk mengatasi hal berikut. Bagaimana cara agar aku
bisa kuliah di situ dengan mulus? Appa akan curiga dengan seragamku. Dan appa
akan menyelidiki hal itu!
Aish! Yang ini memang membingungkan!
Karena frustasi, aku memutuskan untuk membeli es krim yang ada di pinggir
jalan.
“kajja kita beli!” girangku.
“eh...chakkanman. itu kan kotor. Tidak bagus untuk kesehatan,” kata
taeyeon.
“aish! Aku tau kau hanya menghawatirkanku. Kau juga pernah beli kan...?
kajja!” aku menariknya dan berlari menyebrang jalan yang sepi itu menuju
ahjumma penjual es krim.
“ahjumma! Aku pesan rasa strawberry cheaps otte!” seruku.
“aku..hmm...kacang hitam ada tidak?”
aku terlonjak kaget mendengar pesanan taeyeon. kacang hitam? Memangnya ada?
“ani. Tidak ada. Es krimmu sama seperti yeoja ini saja,” sahut ahjumma itu ramah.
“ooh....arasseo,”
Setelah selesai aku dan
Taeyeon mengambil es krim yang kami beli.
“khamsahamnida ahjumma...” seruku.
“sunny, aku duluan. Bayarkan aku ya, sekali saja...”
“ne, akan kubayarkan. Kau duluan saja,”
~~~oOo~~~
Author pov
“ne, akan kubayarkan. Kau duluan saja,” ucap sunny sambil menggunakan
tangan kanannya untuk meraih uang dari tasnya. Sementara tangan kirinya
menggenggam kerucut es krim. Taeyeon berjalan menuju mobilnya yang berada di
sebrang jalan.
“aish....dimana sih...” taeyeon mendadak berhenti di tengah jalan. Tangan
kanannya masih sibuk membongkar tas mininya mencari kunci mobil. Tangan kirinya
juga memegang sebuah es krim yang sama seperti sunny.
“ara. ahjumma annyeong...!” seru sunny pada
ahjumma es krim lalu berbalik menghampiri taeyeon. langkahnya terhenti. Melihat
sinar cahaya lampu mobil bergerak mengarah ke taeyeon seperti ingin
menghantamnya. Sementara taeyeon masih sibuk mencari kunci mobilnya sedangkan
dia berada di tengah jalan.
“TAENG AWAS!!!!!!!!!” teriak sunny.
Taeyeon berhenti dengan kegiatannya. Matanya tertuju pada sinar lampu tadi.
“omona!” seru taeyeon. jantungnya
serasa ingin copot. Merasa nyawanya akan diambil detik ini juga. Es krim yang
dipegangnya terjatuh begitu saja.
Beberapa puluh senti, mobil yang ingin menabrak taeyeon tadi membengkokkan
arahnya kekanan dan alhasil bagian depan mobil itu menabrak trotoar.
“taeng!” sunny berlari menghampiri taeyeon. taeyeon terduduk,
“aku akan mati tadi. Untung saja hal itu tidak terjadi. Fyuh...syukurlah...”
taeyeon bernapas lega.
Sementara pengendara mobil itu keluar dan mengamati bagian depan mobilnya
yang menabrak trotoar.
“aish...” namja pengendara mobil itu berdesah jengkel dan mengusap-usap
bagian depan mobilnya yang tidak rusak sama sekali tapi hanya lecet sedikit.
“aigooo....lihatlah...apa yang terjadi pada mobilku...huh!” namja itu
menghampiri taeyeon dan sunny.
“yaa! apa kau punya mata huh?! Lihat! Mobil depanku jadi rusak!” bentaknya
ke taeyeon.
Sunny mengerutkan dahinya dan menghampiri bagian depan mobil namja tadi.
“rusak? Tergores sedikit di bilang rusak. Heh!” sunny menghampiri namja
tadi.
~~~oOo~~~
Sungmin pov
“rusak? Tergores sedikit di bilang rusak. Heh!” yeoja itu menghampiriku dan
menendang lutut belakangku.
“argh!” aku meringis sakit.
“rasakan ini!”
mendadak kurasakan benda dingin mengitari wajahku. Yeoja itu mengoleskan es
krimnya dengan tangannya ke wajahku.
“Hash….itu menjijikkan….Yaa!! Sudah berani padaku Rupanya?!” bentakku tak terima.
“itu balasan! Kau hampir menabrak temanku tapi malah kau yang marah! Namja
sialan!” di lemparnya kerucut es krimnya ke kemeja putihku.
“arghhh!!!!” teriakku frustasi mengacak rambutku dan mengamati kemejaku
yang telah kotor.
“kau pikir ini murah huh?!! Kau tidak akan bisa menggantinya!” bentakku mengambil
tisu dari kantung celanaku dan mengusap pipiku yang penuh es krim juga kemejaku.
“apa katamu?! Kau bilang aku tidak bisa menggantinya?! Mustahil!! Aku bisa
menggantinya! Bahkan aku bisa mengganti mobil jelekmu itu! Kau pikir aku ini
orang miskin apa?!!” dia berganti dan mengacak pinggang di depanku. Dasar yeoja
kerdil!
“kau terlihat seperti yeoja miskin! Membeli es krim stroberi di jalan
seperti orang bodoh! Huh! Kaya, yang benar saja,” ku ledek yeoja pendek itu dan
memasang muka jutek.
“yeoja miskin katamu?! Akan kutunjukkan kalau aku bukan yeoja miskin! Antar
aku pulang sekarang juga!!!”
Aku bertambah kesal. darahku meninggi drastis.
“yaa! kau pikir aku ini supirmu apa?!”
“kau supirku! Bahkan lebih menjijikkan dari supir dan bodyguardku! Antar
aku pulang sekarang! Aku akan menunjukkan padamu bahwa aku bukanlah yeoja
miskin!”
“haish! Taukah? Kau adalah yeoja paling menyebalkan yang pernah ku temui!
Ara, ku antar kau pulang dan jangan menggangguku lagi!” aku berjalan dengan
kesal menaiki mobilku.
“taeng, kau pulang saja.! Aku bisa memanfaatkan namja sialan ini!!!”
teriaknya kepada temannya yang bermaksud, menyindirku.
“akan ku tunjukkan dimana rumahku!” seru yeoja itu masuk ke bagasi di sampingku.
“huh!” keluhku kesal. Aku teringat sesuatu, ‘pagi ini juga belilah seuatu pada yeoja itu dan kembali ke rumah.
Jangan terlambat. setelah itu kita akan pergi ke rumah yeoja itu,’
Omomomo! Jam berapa ini!
Ku amati arlojiku.
AKU TELAT 30 MENIT!!!!!!
“aish!” dengan segera ku jalankan mobilku.
~~~oOo~~~
“stop! Disini rumahku!”
TEEEET TEEEET
Kemudian yeoja gila itu memencet
klakson mobilku.
“yaa! apa yang kau lakukan?!
Kau harus menanggungnya jika rusak!” bentakku.
“diamlah kau,” dibukanya kaca mobil di
sampingnya.
“ahjussi!” dia berteriak ke arah satpam yang membuka gerbang. Satpam itu
terkejut lalu menghampiri yeoja ini.
“nona, anda kemana saja? Tuan lee dan nyonya lee mencarimu kemana-mana,”
Tuan lee? Nyonya lee? Mana mungkin umma dan appaku. Hm..sepertinya yeoja
ini dari keluarga yang bermarga lee juga.
yeoja ini sepertnya berkata benar. Sepertinya dia memang berasal dari
keluarga kaya.
“umma dan appa? Aish! Apa yang harus kukatakan...? Heh, namja sialan,
jalankan kembali mobilmu! Masuk!” perintahnya.
“err...” ku jalankan mobilku masuk ke halaman rumah yang luas ini. Benarkah
ini rumahnya? Hmm....dia benar-benar sederajat denganku.
Ku hentikan mobilku.
“bagus. Kau harus ikut aku masuk otteyo?” yeoja itu keluar dari mobilku dan
berlari membuka pintu mobil di sampingku.
“kajja,” dia menarik tanganku untuk keluar.
“yaa! yaa! aku ada urusan lain! yaa!” seruku. Tapi dia masih tetap
bersikeras untuk membawaku masuk ke rumahnya.
“buka pintunya!” seru yeoja itu di depan sebuah kotak yang tertempel di dinding
samping pintu masuk yang bisa memberitahu siapa tamu yang datang. *author kan kampungan. Jadi gak tau nama alatnya
itu apa*
Perlahan pintu terbuka. Dan seperti di rumahku, yang membukanya adalah
seorang pelayan.
“hh....beritahu umma dan appa, aku pulang,” ucap yeoja itu. Tangannya masih
menggenggam tanganku. Aku masih merasa risih dengan genggaman yeoja pendek ini.
“mereka di ruang tengah. Lebih baik temui langsung karena mereka
menghawatirkanmu,” ucap salah satu pelayan. Dengan sigap yeoja itu menarikku
kembali menuju ruang tengah.
“umma, appa!” seru yeoja itu ke dua orang yang sedang duduk di salah satu
sofa panjang. Aku mengamati ruangan itu. Tapi mataku tertuju pada dua orang
yang tak asing bagiku, yang sedang duduk di salah satu sofa. Umma dan appa.
“SUNGMIN?!”
To be continued~
No comments:
Post a Comment