Thursday 28 March 2013

[3 of 3] LOVE –part 3 end–




Author : Park Sung Yeon
Title : First Kiss?? (-end)
Cast :   Byun Baekhyun
            Kim Yoonjin (OC)
            Park Chanyeol
Others : Yoona (SNSD), Jiyeon (T-ara), Seohyun (SNSD)
Genre : School Life, Friendship, Romance, Happy.
Rating : PG-13
Length : Chapter
Mungkin disini alurnya makin aneh ya. Author aja pusing pas baca di Chapter ini. Untuk Readersdeul maaf maaf maaf sekali karena chapter ini mengecewakan. #BungkukSampaiJatoh #ditolonginChanyeol
L.O.V.E
Yoonjin POV
Aku dan Baekhyun duduk bersandar di pohon sambil menghadap ke arah Sungai. Menikmati terpaan angin sehun yang menyejukkan.
“itu first kiss-ku,” kataku yang tengah menutup mataku.
“jeongmal? Tapi sebelumnya aku pernah menciummu,”
“aku tak menganggapnya ciuman pertama,” ucapku.
“lalu ciumanku yang tadi kau anggap yang pertama?
“hm,” jawabku singkat.
“apa kau menyukai first kiss?” tanyanya tiba-tiba.
Deg
Entah kenapa aku sangat susah sekali untuk menjawab. Aku membuka mataku. “Ti-tidak juga. aku lebih menyukai ciuman terakhir,”
“kenapa?”
“karena aku tau yang mengambil ciuman terakhirku, itu adalah cinta sejatiku,”
“apa kau sudah tau siapa orang itu?” tanya Baekhyun lagi-lagi.
“tentu saja tidak. Tapi aku yakin...namja yang mencuri last kiss ku adalah namja yang juga mencuri first kissku,” ucapku tanpa sadar. Aish aku pasti sudah malu saat ini.
“jinjja?”
“i..iya,” aku mencoba menoleh untuk menatapnya. Ia hanya tersenyum. Benar-benar manis dan tulus.
Aish Yoonjin apa yang kau pikirkan!! Iya aku akui Baekhyun baik saat ini. Tapi bisa saja besok dia akan mengolok-olokku dan meledek kalau aku menyukainya! Mampus!
“ah. ngomong-ngomong kenapa kau tidak sekolah?” tanya Baekhyun.
“kau sendiri? Kau sedang memakai seragam tapi kau juga tidak sekolah!” seruku.
“aku sedang gelisah,”
“wae?” tanyaku heran.
“entahlah. Aku sedang gelisah pada seseorang,” ucap Baekhyun. Aku mengerutkan keningku.
“Siapa?”
“seorang gadis berisik bernama Kim Yoonjin,”
Wajahku memerah. Baekhyun....Mengkhawatirkanku?
“kalau kau?” tanya Baekhyun.
“aku....karena mengalami mimpi buruk,”
“Chanyeol dan Yoona?”
“eung?” aku mengangkat kedua alisku. ‘bagaimana Baekhyun bisa tau..?’
“dari wajahmu sudah kelihatan. Aku mendengar apa yang kau katakan saat tadi kau duduk di bawah pohon ini sebelum aku…menciummu.” Kata Baekhyun mengalihkan matanya ke Sungai Han.
“ma…masa? Memangnya aku bilang apa?”
“kau bilang, ‘aku terlalu menyukai Chanyeol’. Kalau kau merasa seperti itu, ungkapkanlah pada Chanyeol sejujurnya. Masalahmu akan Selesai. Dan kau….ku harap bisa menerima kekecewaan kalau memang Chanyeol…sudah bersama Yoona,”
“a..aish kau ini berlebihan sekali,” aku pura-pura tertawa.
“aku serius,”
“a…arasseo. Hm…tadi kau ada dimana? Aku pikir suara yang memanggilku itu hanya perasaanku saja,” kataku.
“aku berada di atas pohon dan terus memanggilmu. Masa kau tidak melihatku?” tanyanya
“aniya. Hey lain kali jangan panggil aku kerdil lagi,” aku menyenggol lengannya. Ia hanya tertawa kecil.
“hari ini indah,” katanya tiba-tiba.
“ne. Sangat indah. Damai,” kataku. Sangat ku akui. Baekhyun namja yang baik. Hanya saja ia usil. Tapi aku tau. Baekhyun nakal karena ia butuh kegembiraan dan aku sangat menyukainya.
Aku benci kesedihan…
Aku merasa nyaman disamping Baekhyun.
Deg!
Mungkin aku telah menyukainya.
L.O.V.E
Latihan hari ini. Huft. Fokuskan pikiranmu Yoonjin. Fighting!
“Will you marry me?”
Aku menonton chanyeol dan Yoona latihan drama. Aku menonton mereka dengan tatapan seolah-olah biasa saja. Padahal hatiku…Panas. Ya meski tak sepanas beberapa hari yang lalu. Tapi entahlah. Apa yang membuat hatiku sedikit mereda kali. Apa karena Baekhyun?
Ya mereka berpelukan. Memberi kisah Happy Ending yang romantis.
“YEAYYY!!!!!!” Aku langsung bertepuk tangan dengan meriah. Sangat meriah. Tak tau kenapa aku sesenang ini. Molla!
L.O.V.E
*3 hari kemudian
“Kalian harus mencari data dan sejarah 4 tokoh Biografi yang telah mencapai sukses. Setelah itu kalian masukkan ke Power Point dan harus dibuat se-kreatif mungkin. Kalian harus kerja kelompok dan masing-masing kelompok berisi 4 orang. Kalian bisa menentukan kelompok sendiri,” Seru Siwon seonsaengnim.
Kelas pun Seketika ricuh di sertai Teriakan-teriakan melengking.
“Bora aku sama kau ya!!”
“Eunji kita berdua lah!”
“eh aku ikut kelompok kalian naah..!!!”
“Minho!!! Minho!!! Hey!!! Minho!! Kau sudah dapat kelompok kah?!”
“aish aku maunya sama mereka!”
Aku hanya menggelengkan kepalaku. Teman sebangkuku bahkan acuh dan telah punya kelompok sendiri. Aku yang belum!
Bahkan para namja dan yeoja…sedang berlomba mendapatkan Yoona untuk masuk kelompok mereka.
“Yoona-ya! Kau mau ikut kami?!”
“Hey Yoona! Kau belum dapat kan? Sama kami saja!”
“ayolah Yoona…ayo sama kami…kami kurang 1 orang,”
“tidak terima kasih,” kata Yoona pada teman-temannya di sertai senyuman bidadari yang menurutku sangat cantik. Cantik sekali. Bahkan terlalu cantik sehingga aku iri melihatnya.
“baiklah ayo berhenti diskusinya! Siapa yang belum kebagian kelompok?” seru Siwon seonsaengnim.
Aku angkat tangan dan ku lihat Yoona di ujung sana juga angkat tangan. Aku tersenyum. Beruntung kalau aku satu kelompok dengannya. Dia gadis yang pintar dan baik.
“Yoonjin, Yoona, Chanyeol, Baekhyun. Oke pas ber-4 dan kalian 1 kelompok,” seru Siwon seonsaengnim. “dan perlu di ingatkan. Tugas harus kalian kumpul minggu depan.”
Aku tersenyum. Tiba-tiba mataku melebar.
Chanyeol?!
Baekhyun?!
Apa tidak terlalu kebetulan?!
L.O.V.E
*2 hari kemudian
Aku mengambil buku harianku. Lalu menulis sesuatu disana.
‘aku mendapat satu kelompok dengan Chanyeol’
Aku membuka lembar berikutnya lalu menulis lagi.
‘aku bahagia hari ini. Chanyeol-shi aku ingin jadi pacarmu’
Aku tersenyum membaca 2 kalimat yang ku buat. Aku pun mengambil headset lalu memasangnya pada MP3.
Tanpa sadar aku tertidur. Padahal sudah sore! Untung aku sudah mandi!
L.O.V.E
Author POV
“aish jinjja. Bisa-bisanya semua pulpenku macet!” Soonjin menggerutu tidak jelas. Pulpennya macet. Jelas-jelas banyak PR menumpuk di hadapannya. Belum lagi besok ada 2 ulangan harian yang membuatnya stres. Apalagi dia adalah siswa M.3. Nilai Ujian harus sempurna!
“mau kemana cari pulpen? Rumahku ini kompleks jadi jarang orang punya toko. Aish!!!” Soonjin mengacak rambutnya frustasi. Ia lalu berdiri dari kursi belajarnya lalu beranjak ke kamar Yoonjin.
Dilihatnya kakaknya itu tengah menelungkupkan kepala di atas meja dan tidur dengan damai.
“itu dia pulpen!” seru Soonjin lalu mengambil pulpen di atas buku harian.
Tunggu dulu! Buku Harian?
Soonjin mengambil buku itu sambil mengernyitkan kening. Dibacanya perlahan kalimat yang tertera di sana.
chanyeol-shi aku ingin jadi pacarmu,” Soonjin mendikte kalimat itu. Lalu dengan cepat ia membuka lembar-lembar dari halaman pertama.
Lembar pertama sampai 50. Semua tentang Chanyeol. Bahkan ada salah satu foto tertempel di sana. Yaitu foto kakaknya dan chanyeol #dipotret Yoona saat kenaikan kelas#.
“cih. Lihat saja kau eonnie,” Soonjin tersenyum jahil.
L.O.V.E
Yoonjin POV
TUK!! TUK!! TUK!!
Aku tiba-tiba terbangun. Ku usap mataku lalu menguap pelan.
TUK!! TUK!!
Suara itu masih ada. Tak ku perdulikan. Ku lihat jam wekerku dan...
PUKUL 8 MALAM?!
“astaga! Berapa jam aku ketiduran?” gumamku.
DOR!!
“aish!!” aku merasa risih dengan suara itu. Aku merasa ada yang melempar tembok kamarku dengan batu. Aku pun beranjak dari kursi lalu berjalan membuka jendela kamar. Ku lihat ke bawah dan....
DUKK!!!!!!!
“ash!!” aku mengusap-usap dahiku yang mungkin kurasa kini sudah benjol. “YAK!! Untuk apa kau malam-malam kemari?!!”
“aku sudah menunggumu dan memanggilmu bahkan melempari tembok kamarmu dengan batu selama 2 jam non stop disini!!!! Ayo keluar!!! Adikmu tidak ada di rumah, makanya tidak ada yang membukakan pintu!!” teriak Baekhyun dari bawah.
“ck!” aku pun berjalan keluar kamar lalu pergi ke dapur untuk membuka pintu belakang rumah.
Aku berjalan menuju sisi kanan rumahku dan ku lihat Baekhyun disana masih mendongak melihat jendela kamarku.
“Bekhyun-ah!” seruku.
“Eo--Eoh! Itu dia! Yak!! Yeoja berisik!” dia menghampiriku setengah berlari.
“aduh, kenapa kau sekarang selalu memanggilku yeoja berisik?” seruku kesal.
“apa melanggar hukum?”
“ck! Sana pulang!!” aku mendengus kesal lalu berbalik dan berjalan meninggalkannya.
“a__aniya aniya!” dia malah menarik lenganku.
“wae?! ada apa kemari?”
Ayo jalan-jalan!”
“mwo?”
L.O.V.E
“Jalan kaki. Kau ini tidak modal sekali ya,” ujarku menatap ke bawah sambil terus berjalan.
“lalu Bagaimana? Kau mau aku seperti Chanyeol? Naik motor? Naik mobil? Aku tidak sekaya Chanyeol. Lebih baik jalan kaki,” katanya.
“kenapa tidak naik taksi?” tanyaku.
“takutnya diculik,”
“kau ini kan namja. Masa takut diculik? Payah,” ejekku.
“aniya. Aku takut kau yang diculik,”
Deg!
“a__aigoo, kau tau? aku ini pernah ikut klub karate di SD,” seruku.
“karate sih karate. Biar berapa tahun belajar, tetap saja sabukmu tidak berubah,”
Aku semakin bingung. “Sabuk?” aku mengangkat sebelah alisku.
“iya lah sabuk! Masa tidak tau sih?! Kau ini menipuku ya?!” ujarnya kesal. Aku hanya tertawa kecil.
“aku tidak tau hal-hal seperti itu. Maaf aku membohongimu. Aku tidak pernah ikut karate,” kataku.
“betul saja dugaanku. Yak. Ini sudah kedua kalinya kau menipuku dengan membawa-bawa Soal Karate,”
“iya iya aku minta maaf,”
Tiba-tiba perutku berbunyi (?)
“hey. Kau dengar sesuatu?” tanya Baekhyun.
“a..aniyo. waa! Mungkin ada Pesan dari HPku! HPku sepertinya bergetar deh!!” aku mengecek saku-saku jaketku. Dan juga celanaku.
Aku memukul keningku.
“wae?” tanyanya.
“HP ku tertinggal,”
“aish, menipu lagi.”
Perutku kembali berbunyi. Aigoo, aku baru ingat dari tadi sore belum makan.
“kajja,” tiba-tiba Baekhyun menarikku ke suatu tempat. Kedai Mie.
“kenapa kesini? Kau lapar?” tanyaku mengamati ruang kedai ini.
“tidak usah menipuku. Aku sudah tau,”
Aku mencibir lalu memalingkan wajahku. Tanpa sepengetahuanku ternyata baekhyun pergi. Ia pergi memesan makanan.
Kami duduk di meja paling pojok yang berada di dekat jendela Kedai. Sambil menunggu pesanan kami datang, aku mengamati luar jendela. “kenapa banyak orang berlalu lalang?” gumamku.
“kau lupa kalau besok hari minggu?” tanya Baekhyun yang sepertinya mendengar apa yang ku katakan barusan.
“jadi tadi kau menjemputku hanya sekedar mengajakku malam mingguan?” tanyaku.
Baekhyun mengangkat bahu. “menurutmu bagaimana? Mengerjakan PR? Membosankan,”
Aku hanya mengangguk pelan. Tiba-tiba ku lihat di luar hujan. Banyak orang yang berjalan kaki langsung berlarian. “wah. Kasian sekali yang diluar,” gumamku lagi.
“hey ini pesananmu,” kata Baekhyun membuatku Seketika menoleh. Wajahku memaju mengamati makananku.
“hanya teh dan Ramen?” lalu aku mendongak melihat Baekhyun.
“Lalu apa? Pizza? Ini Kedai ya bukan Restaurant,” kata Baekhyun. Lagi-lagi aku mencibir kemudian memasukkan satu sumpit ramen ke mulutku.
Tiba-tiba…
“Aigoo. Chagiya untung kita tidak kehujanan,”
Aku menganga masih dengan mie di mulutku. Di sana ada Chanyeol dan Yoona. Aish.
“Yak Yak Yak!! Makan mie yang benar! Dasar Jorok!” celoteh Baekhyun. Dengan cepat aku kembali memakan mieku sambil mengamati Chanyeol dan Yoona disana. Ketika Yoona melihat ke arahku, aku langsung mengalihkan mataku pada Mie dan berpura-pura makan dengan rakus.
“waa…Kalian kencan?”
Aku mendongak. Ada Yoona di hadapan aku dan Baekhyun. Dan juga Chanyeol.
“Kalian pacaran?” tanya Chanyeol.
“Uhuk!! Uhuk!!” ku lihat Baekhyun langsung tersedak Mie.
“a…aniya aniya. Aku kesini hanya di traktir Baekhyun!” aku mengelak. Baekhyun mengangguk membenarkan.
“ne. kalian kali yang kencan. Sebentar lagi kan hari jadi ka____” Baekhyun memotong ucapannya. Aku mengernyit.
“hari jadi apa?” tanyaku. “ooh…hari jadi kalian ya? Berapa tahun pacaran?” tanyaku tiba-tiba. Entah karena dorongan apa aku menanyakannya. Seharusnya aku cemburu!
“ah…ani. Kau kali yang pacaran dengan Baekhyun,” Yoona memukul bahuku pelan.
“ahaha tidak kok. Sungguh,” aku tertawa. Tertawa miris.
Aku baru ingat. Tadi sebelum melihatku, Chanyeol menyebut Yoona…Chagiya? Ah tidak tidak mungkin hanya sekedar rasa sayang seperti Kakak-beradik!
L.O.V.E
Aku, Baekhyun, Yoona dan Chanyeol sedang menunggu redanya hujan deras di depan Kedai. Tiba-tiba…
“kau kedinginan?” tanya Chanyeol pada Yoona.
“ah tidak,”
“tidak apa-apa,” Chanyeol melepas jaketnya lalu memasangnya pada Yoona tak lupa memeluk Yoona dari samping. Ya hujannya memang sangat deras.
“Hh…”aku menghela napas. Aku tak seharusnya iri. Ya Ya Yoona tidak memakai jaket. Hanya Chanyeol yang pakai.
Sedangkan aku?? Aku pakai jaket. Yah. Coba saja aku tidak memakai jaket. Pasti aku juga akan di hangatkan Baekhyun.
Baekhyun?
Kok Baekhyun??
Apa aku sudah gila?!
“aish,” aku mengusap kedua telapak tanganku lalu memasukkannya kembali ke dalam 2 saku jaketku. Dingin.
“kapan hujannya akan berhenti,” ku dengar gumaman Baekhyun yang sedang memandang jalanan. Tiba-tiba…aku merasakan Baekhyun mengeluarkan tangan kananku dari saku lalu menggenggamnya erat.
Aku mentap tanganku dan Baekhyun dengan heran. Bukan heran. Lebih tepatnya malu. Ya malu. Bercampur senang, bercampur kecewa. Kecewa. Kenapa hanya menggenggam saja? aku juga mau seperti Yoona.
“Gwenchana?” baekhyun menatapku. Aku mengangguk pelan sambil tersenyum.
L.O.V.E
Baekhyun POV
“kau ingin pulang naik bus?” tanyaku. Ia hanya mengangguk sambil mengeratkan jaketnya. Kami pun menunggu Bus di halte.
Bus datang. Kami pun menaiki Bus itu. Di perjalanan, Yoonjin berkata padaku bahwa dia bosan. Dia sebenarnya bosan naik bus, meski tak pernah naik bus walaupun hanya 2-3 kali.
“kau mau aku bercerita?”
“ne,” katanya.
“ara. Pada suatu hari, ada seorang anak laki-laki bertemu dengan anak perempuan. Mereka duduk berdua di taman namun merasa canggung. Akhirnya anak laki-laki itu iseng bertanya pada anak perempuan itu. Ia bertanya, Kamu akan memilih mana? Hidup atau Cinta? Lalu anak perempuan itu memilih hidup karena lebih ingin mengetahui kehidupan Daripada berpacaran. Namun anak lelaki itu menjawab, Cinta itu bukan berarti pacaran. Cinta itu berarti perasaan. Bagaimana perasaan kita terhadap orang-orang yang berada di sekeliling kita. Jika kita hidup tanpa perasaan, kita tak akan hidup. Misalnya seorang ibu dan anak yang hidup. Jika Ibu itu hidup tanpa perasaan, pasti ia akan membunuh anaknya. Nah jika kita memilih Cinta, sama saja kita hidup. Kalau kita mati, tak ada cinta. Jadi cinta itu sama saja hidup.” Jelasku panjang lebar. “jadi kau akan pilih mana? Hidup atau Cinta?” tanyaku pada Yoonjin.
“Baekhyun…”
Aku terdiam. Ternyata Yoonjin tertidur sambil bersandar di bahuku. Ia menggumam. Menyebut…namaku?
Bus berhenti di depan rumah Yoonjin. Bagaimana ini? Yoonjin tidur.
Akhirnya aku membopong tubuh Yoonjin menuju rumahnya.
Motor adiknya tidak ada.
Aku pun membawanya menuju pintu belakang rumahnya.
Skip beberapa menit
Aku menidurkan Yoonjin di ranjang kamarnya. Lalu ku temukan Handphonenya mendapat message. Sepertinya baru masuk.
Aku pun membuka pesan itu dan

Besok minggu dan aku menginap di rumah temanku. Aku bosan sepanjang hari berdebat denganmu!
Jangan berpikir terlalu jauh karena temanku perempuan!
From : Dongsaeng sialan

Aku menggeleng pelan sambil berdecak.
Tak ada satupun manusia di rumah ini kecuali Yoonjin. Apa aku harus menemani Yoonjin di sini malam ini?
Aku beranjak duduk di ranjang Yoonjin. Tepatnya di samping tubuhnya yang tertidur. Aku menatap wajahnya yang damai. Seketika aku tersenyum.
L.O.V.E
*pukul 5 pagi
“BAEKHYUN........!!!!!!!!!!!”
“ng....” begitulah suara yang timbul telingaku setelah mendengar suara itu. Perlahan aku membuka mataku. Apa?! Aku ketiduran di kasurnya?!
“Yak!! Untuk apa kau ada disini?!! Dasar namja!!!” Yoonjin memukuliku dengan bantal. “Kutanya!! Apa yang kau lakukan semalam?!!”
“ak...aku...semalam...memegang....itu...”
“MEMEGANG APA?!!”
“aku semalam memegang handphonemu. Ini, Ini,” cepat-cepat aku menunjukkan handphonenya dan di sana tertera sms yeodongsaengnya yang semalam kubaca.
“eoh???”
L.O.V.E
Yoonjin POV
“aku lupa menyampaikan. Kemarin Chanyeol bilang ia hanya dapat kesempatan berkelompok hari ini. Soalnya di lain waktu dia sedang sibuk. Jadi kau mau tidak berkelompok hari ini?” tanya Baekhyun padaku. Seperti semalam, kami sedang jalan-jalan. Tapi ini pagi.
“o”
“hanya itu?”
“lalu apa lagi?”
“ya kau mau tidak mengerjakan tugas hari ini?” seru Baekhyun kesal.
“ara. Dimana?”
“Chanyeol bilang di rumahmu. Yoona juga katanya maunya dirumahmu,” kata Baekhyun.
“kok rumahku?”
L.O.V.E
Author POV
Sunjin kini tengah asik-asiknya mengamati foto-foto yang telah di cetak. Ia tersenyum bahagia di dapur. Jika kalian bertanya, itu bukan foto pacarnya, Orang tuanya, apalagi temannya. Itu adalah foto...eonnienya.
Ia terlihat senang dan ceria memandangi foto itu. Tapi dengan pandangan apa dulu? Sayang? Tidaak!!
Yang ia sukai dari foto itu adalah...namja yang ada di foto itu. Ia tidak suka namja itu. Tapi ia suka foto itu!
*Flashback
Sunjin pulang dari rumah temannya. Tiba-tiba ia melihat ada Bus di depan rumahnya. Ia dengan cepat menaiki motornya dan ia kendarai menuju belakang pohon besar di samping rumahnya.
Ia melihat seorang namja membawa kakaknya yang tertidur. Ia pun mengikuti orang itu sampai di kamar kakaknya.
Dengan cepat ia mengirimkan message ke handphone kakaknya dan dilihatnya namja itu membuka handphone kakaknya.
Sunjin terus mengamati gerak-gerik namja itu. Eh tapi nyatanya, namja itu tidur. Tapi tak apa!!
Ia pun memotret namja yang tertidur bersama eonnienya itu. Berapa yang ia potret? 25!
*Flashback end
“ahihihi. Eomma pasti akan mengurung eonnie,” katanya. Ia lalu mengambil buku harian milik kakaknya yang ia curi semalam. Ia baca satu persatu halamannya. Membuat ia terkikik geli.
Beberapa menit kemudian, handphone-nya bergetar. Ia pun segera mengangkat telefon itu.
“yobossaeyo? Loh? Kok hari ini? Aish iya lah sudah!”
Sunjin berdecak kesal lalu berlari menuju kamarnya, melupakan foto-foto dan buku harian kakaknya yang berserakan di meja makan dapur.
L.O.V.E
“kemana saengmu?” tanya Yoona saat mereka sedang mengerjakan tugas kelompok.
“aish, tadi anak itu ada dirumah. Sekarang ia hilang. Entah kemana lagi,” kata Yoonjin menggeleng-geleng.
“Yoonjin,” panggil Chanyeol.
“eoh?” Yoonjin mendongak.
“aku mau numpang toilet,”
“oh. Ada di belakang. Di dapur,”
L.O.V.E
Chanyeol keluar dari toilet. Namun di lihatnya sesuatu di meja makan. Ia pun dengan rasa penasaran menghampiri meja itu dan melihat puluhan lembar foto yang berserakan. Semuanya foto Baekhyun dan Yoonjin.
“cih, aku tau kau menyukainya, Baekhyun-ah,” gumam Chanyeol. Setelah melihat foto-foto itu, matanya beralih pada sebuh buku harian yang terbuka. Ia tau itu milik Yoonjin.
Chanyeol pun membaca dari halaman pertama.
Chanyeol. Namja itu populer.
Lembar kedua,
Aku suka Chanyeol. Tapi aku tidak bilang siapa-siapa. Hanya Seohyun yang tau.
Lembar ketiga,
Seohyun marah-marah dan menyuruhku menyatakan cinta pada Chanyeol. Aku kan tidak mau! Tapi dia marah-marah terus! Memang kenapa kalau aku tidak menyatakan cinta dengan jujur pada Chanyeol? Masalah gitu?
Lembar keempat,
Haduh...kapan ya aku satu kelas dengan Chanyeol?
Lembar kelima,
Aku berhalusinasi. Lagi-lagi Chanyeol! Aku terlalu terobsesi untuk menjadi pacarnya!
Begitulah seterusnya sampai ia melihat fotonya bersama Yoonjin saat acara kenaikan kelas. Hingga pada lembar ke-46,
Sayang sekali. Coba saja aku di posisi Yoona. Pasti aku menjadi pasangan Chanyeol di drama itu,
Lembar ke-47,
Chanyeol dan Yoona berciuman di Ruang Make up,
Chanyeol mengernyit. Bagaimana Yoonjin bisa tau kejadian itu?? Ia juga sedikit heran. Kenapa lembar ke-47 itu agak kusut. Seperti pernah basah oleh air. Apa air mata Yoonjin?
Lembar ke-48
Aku yakin mereka berciuman hanya latihan.
Lembar ke-49
Aku mendapat satu kelompok dengan Chanyeol ^^
Lembar ke-50
Aku bahagia hari ini. Chanyeol-shi aku ingin jadi pacarmu.
Chanyeol tersenyum. Ia mengedarkan pandangannya di meja itu dan ia menemukan sebuah pulpen. Di ambilnya pulpen itu lalu ia tulis di lembar 50 tepat di bawah kalimat yang Yoonjin tulis.
Terima kasih karena menyukaiku. Aku juga menyukaimu, hanya sebatas teman. Dan Maaf, aku tidak bisa menjadi pacarmu. Mungkin aku bisa menjadi pacarmu. Tapi sekali lagi aku minta maaf, aku dan Yoona berpacaran sejak setahun yang lalu. Seharusnya kau mengetahui hal ini sejak lama. Tapi ini sebuah rahasiaku dan Yoona untuk tidak menyebarkannya.
Dan aku ingin memberitahukan satu hal. ‘Seseorang telah sangat mencintaimu.’. Tapi itu bukan aku. Melainkan namja yang selalu menemanimu. Salam hangat,
-Park Chanyeol-
“Chanyeol-ah!! Apa yang kau lakukan di belakang begitu lama?!” teriak Baekhyun dari ruang tengah. Dengan cepat Chanyeol meletakkan pulpen itu di meja.
“Ne!”
L.O.V.E
“Aduh lama sekali anak itu pulang! Cih! Masa bodoh! Musuh dekil!” Yoonjin berjalan ke dapur sambil merutuki adiknya dengan kalimat-kalimat tidak jelas.
Saat ia sampai di dapur dan ingin membuka kulkas, matanya beralih pada foto-foto yang berhambur, dan buku diarynya!!
“foto itu...” Yoonjin mengambil salah satu foto. Ia mencibir. “Ish! Pasti ini kerjaan Sunjin dan ia berencana memperlihatkannya ke ibu! Lagian Baekhyun juga! Ngapain dia di Kasurku sampai ketiduran!”
Yoona mengalihkan matanya pada buku harian. Ia pun meletakkan selembar foto yang ia pegang lalu mengambil buku hariannya. “aku tidak ingat kalau buku ini hilang. Apa aku memang bodoh ya?”
Yoonjin membaca kalimat yang ia tulis di lembar ke 50 dari awal sampai kalimat yang di tulis Chanyeol.
Tunggu dulu! CHANYEOL?!
“Cha....Cha...Chanyeol?” ucap Yoonjin terbata. “AISSSHHH!!!!!!!!! CHANYEOL PASTI MEMBACANYA DARI AWAL!!!!!!!!!!!!”
Yah Mungkin orang berpikir ia akan menangis ketika melihat kalimat ‘aku dan Yoona berpacaran sejak 1 tahun yang lalu’. Tapi tidak!! Yoonjin malah kesal pada Sunjin.
Ia juga takut. Ia takut menampakkan diri pada Chanyeol besok. Mau di letakkan dimana wajahnya!!!
“DONGSAENG SIALAN!!!!!”
Yoonjin bergegas mengembalikan bukunya ke kamar. Namun ia lupa. Foto-foto itu!!
L.O.V.E
Yoonjin POV
Aku mengetuk-ngetuk meja dengan pulpen tak memperdulikan ocehan Sooyoung seonsaengnim di depan sana. Syukur Syukur Chanyeol tidak masuk kelas hari ini. Dia dispensasi. Pantas saja kata Baekhyun Chanyeol selalu sibuk kecuali minggu. Huh...kalau misalnya ada Chanyeol hari ini, bagaimana image-ku sebagai personel SNSD siswa -sedikit- teladan?!
Tapi...pikiranku sekarang masih berhamburan (?). Chanyeol bilang….Ada seorang namja yang mencintaiku ya? Namja itu yang selalu menemaniku? Tapi Siapa? Seohyun kan yeoja. Dasom juga yeoja. HAH?! MASA BAEKHYUN?!
“YAK Kau sedang apa melamun!!! MEMIKIRKAN APA!!! COBA KATAKAN APA YANG SAYA JELASKAN BARUSAN!!!” teriak Soo seonsaengnim membuatku terlonjak.
“HAH?! ADA YANG NAKSIR AKU?!!!” teriakku spontan karena kaget. Langsung saja. Semua murid di kelas tertawa tak terkecuali Baekhyun.  Ia malah tertawa selebar-lebarnya. Ya lebar!! Selebar jidat Author!!
“Jawaban apa itu!!! Yah!!! Kau!! Byun Baekhyun!! Coba jelaskan apa yang Seonsaengnim jelaskan barusan!!” seru Soo seonsaengnim membuatku menunduk malu.
“Oh?? Saya??! Seonsaengnim naksir saya?!” seru Baekhyun membuatku murid lain makin tertawa. Aish!! Dia pasti mengatakannya karena sedang menyindirku!
“YAK!! Yoonjin!! Baekhyun!! Keluar dari kelas saya!!”
 L.O.V.E
“Kau tadi memikirkan apa sih? Sampai-sampai kau bicara seperti itu?” tanya Baekhyun yang mengajakku duduk di taman belakang sekolah yang Sepi.
“Aniya.” aku enggan menjawab. “Yak. Lagipula kenapa kau juga berkata yang aneh-aneh saat di tanyai seonsaengnim?”
“tidak apa-apa kok. Aku punya perasaan kalau kau di keluarkan saat pelajaran seonsaengnim. Ternyata benar. Aku kan hanya mau menemanimu. Kalau kau sendirian bagaimana? Tidak punya teman itu tidak menyenangkan,”
Deg
Aku menoleh padanya. Ia  tersenyum sambil memandang lurus. ‘namja yang selalu menemaniku’. Baekhyun kan? Kalau bukan, siapa lagi? Aku jarang berteman dengan namja. Kecuali Baekhyun!
“Baek...Baekhyun-ah...”
“wae?”
“apa kau...sedang menyukai seorang yeoja?” tanyaku takut-takut
“darimana kau tau?” tanyanya menoleh dan meredupkan senyumannya.
“a...aku...eh...entahlah. Kalau aku boleh tau...Siapa yeoja yang kau maksud?” tanyaku terbata-bata.
“kau bisa menebaknya sendiri,”
“Yoona?”
“bukan,”
“Jiyeon?”
“apalagi itu,”
“aku?” tanyaku. Aish babo!!! Kenapa kau percaya diri sekali Yoonjin-ah!! Babo!!!
“hah?” tanya Baekhyun memasang wajah aneh. Setelah beberapa detik, Baekhyun menertawaiku. Ada kekecewaan dalam hatiku, Berarti...bukan Baekhyun ya namja itu? Lantas siapa??
“aish!! Baekhyun!! Aku hanya bercanda!! Kenapa kau seperti itu?” aku memukul lengan Baekhyun karena kesal. Ia berhenti tertawa dan tersenyum.
“Bercanda saja ya? Padahal tebakanmu benar,”
Deg!!
Aku terdiam. Aku menatap Baekhyun dan aku tau ia berkata jujur. “La...Lalu?”
“aku ingin dia jadi yeojachinguku,” kata Baekhyun.
“mwo? siapa? Yoona? Jiyeon?” tanyaku.
“aish!! Siapa lagi kalau bukan gadis berisik sepertimu,”
“oh,” hanya itu yang keluar dari mulutku. Aku kehabisan kata-kata!
“jadi?”
“jadi apa?”
“terima tidak?”
Senyumku mengembang. “arayo!”
L.O.V.E
Aku pulang kerumah. Saat sampai ke ruang tengah,
“Eomma?!” seruku. “eomma kapan pulang?”
“satu jam yang lalu eomma dan appa sudah sampai di rumah,” kata eomma. Tiba-tiba...
“Eomma!! Aku punya hadiah untuk eomma!!” seru Soonjin. Aku memutar bola mataku. Ku lihat ia menyodorkan sebuah kotak pada eomma. Aku mengalihkan pandanganku saat eomma membukanya.
“omo....” ucap eomma. Aku pun menoleh untuk melihat kado itu. Ya ampun!!! Gawat!!!
“Saat eomma di luar negeri Namja itu sering lho menginap di kamar bersama eonnie,” Soonjin tersenyum sinis.
“aniya!! itu tidak benar!! Fitnah! Ia hanya ketiduran malam itu!! Dia tidak pernah menginap!!” racauku mencoba membelaku sendiri.
“ya Bagus dong kalau sering menginap,” kata eomma. Aku melebarkan mataku.
“yeobo, kau masih ingat anak ini tidak? Wah dia sekarang sudah besar ya. Tampan pula,” kata eomma menunjukkan foto itu pada appa.
“ne. Kita dan orang tuanya sudah pernah membuat kesepakatan untuk menikahkan mereka berdua ketika mereka selesai kuliah,” kata appa.
“MENIKAH?!”
“ne. Dengan Baekhyun. Kau pacaran dengannya kan?” kata eomma menggodaku.
“ah..gurae eomma. Eomma bisa saja,” aku melirik Soonjin. Anak itu menganga tak percaya.
BYUN BAEKHYUN SARANGHAEYO!!

END

*Epilog
Drama telah selesai. Aku dan Baekhyun ke ruang Make Up dan Luna seonsaengnim berkata bahwa ia berjanji akan mengajak sekelasku itu pesta di Pantai nanti malam!!
Teman-teman yang lain mendapat undangan. Hanya aku dan Baekhyun yang tidak. Apa itu artinya kami tidak di ajak pesta? Tapi kami ini peran utama!!!
“aish ini tidak adil!! Kenapa aku dan Yoonjin tidak mendapatkan undangan?!” protes Baekhyun pada Chanyeol.
“Tidak penting sekali kalau kalian mendapatkan undangan ini.” Kata Chanyeol.
“bagaimana hubungan kalian?” tanya Yoona.
“Hah? Hubungan apa?” tanyaku berpura-pura Bodoh.
“Pacaran!” seru Yoona.
“Tapi aku dan Baekhyun tidak pacaran!” seruku kesal.
“Babo,” kata Chanyeol.
“Hey nanti malam di Pesta ini kalian harus berciuman ya,” kata Yoona.
“HAH?!” aku dan Baekhyun shock.
“Asik sekali nanti malam ada 2 acara,” tambah Chanyeol. Baekhyun langsung merebut kertas undangan Chanyeol dengan penasaran. Aku yang lebihnya penasaran langsung ikut membaca undangan.
UNDANGAN PERTUNANGANKU DAN BAEKHYUN?!
“APPA!!!!!!!!!” teriak kami berdua saat itu juga.
*Epilog-End
Akhirnya benar-benar-                                     -END

No comments:

Post a Comment